Keunggulan Protokol Internet versi 6, Bisa Tampung Lebih Banyak Alamat

VIVA Tekno – Internet telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan modern karena dapat menghubungkan jutaan perangkat di seluruh dunia untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan mengakses layanan.

Di balik koneksi tersebut terdapat teknologi yang berperan penting dalam menjaga lalu lintas data tidak terputus, yaitu Internet Protocol (IP). Sebelumnya, Indonesia banyak menggunakan Protokol Internet Versi 4 (Internet Protocol Version 4/IPv4) untuk berbagai aktivitas di dunia maya.

Pada tanggal 6 Juni 2012, Protokol Internet versi 6, atau IPv6, telah diluncurkan di seluruh dunia. Dengan perkembangan Internet yang sangat pesat dan dimulainya era 5G dan Internet of Things (IoT), kebutuhan akan alamat IP sangat tinggi sehingga IPv6 sangat dibutuhkan.

Efisiensi yang diperoleh dari penggunaan IPv6 dan pengurangan biaya migrasi merupakan faktor utama di balik peningkatan adopsi IPv6 di Indonesia, meskipun sumber daya IPv4 di dunia semakin terbatas.

Menurut Direktur Jenderal Ketenagakerjaan dan TI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Wayan Tony Supriyanto, teknologi IP dengan jumlah alamat IP yang tidak terbatas diperlukan untuk mendukung perkembangan teknologi digital.

Ruang alamat IPv4 tidak lagi cukup untuk menjamin semua perangkat dapat terhubung satu sama lain.

“Dunia memulai proses migrasi beberapa tahun lalu, begitu pula Indonesia. “Saat ini proses adopsi IPv6 diharapkan bisa lebih cepat karena dalam use case, pengguna bisa merasakan manfaat dari proses migrasi secara langsung,” ujarnya di Jakarta, Senin, 11 Desember 2023.

Ketua Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI) Tegu Prasetya mengatakan Internet Protocol Version 6 (IPv6) tidak hanya menawarkan jumlah lebih banyak tetapi juga menawarkan manfaat mulai dari keamanan end-to-end, fitur lebih baik, konektivitas lebih baik, gangguan minimal, dan latensi minimal dibandingkan ke IPv4.

“Semua perangkat telekomunikasi yang ada mendukung IPv6. Karena teknologi ini (IPv6) merupakan sumber daya yang sangat besar dan diperlukan sebagai landasan implementasi teknologi seperti mobil otonom yang akan tersebar luas di masa depan,” jelas Tegu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *