WOLFSBURG, Titik Kumpul – Jika selama ini bekerja di industri otomotif Jerman dianggap sebagai pilihan aman untuk berkarir di masa depan hingga pensiun, tampaknya perubahan besar sedang mengintai.
Menurut sebuah penelitian baru-baru ini, jutaan pekerja di sektor ini berisiko kehilangan pekerjaan dalam dekade mendatang, dan peralihan ke kendaraan listrik (EV) menjadi salah satu alasan utamanya.
Dikutip Titik Kumpul Otomotif dari Carscoops, Senin 4 November 2024 Pekan lalu, Volkswagen meminta karyawannya menerima pemotongan gaji sebesar 10 persen untuk menyelamatkan pekerjaan mereka.
Namun, laporan dari firma riset Prognos memperkirakan bahwa langkah ini akan menunda dampak yang lebih besar. Studi tersebut memperkirakan jumlah pekerja di industri otomotif Jerman akan berkurang sekitar 186.000 orang pada tahun 2035 dibandingkan tahun 2019.
Pengurangan jumlah pekerja ini terutama disebabkan oleh perbedaan komponen penting antara kendaraan listrik dan kendaraan konvensional bermesin pembakaran dalam. Jumlah komponen pada powertrain EV lebih sedikit, sehingga mengurangi kebutuhan tenaga kerja di pabrik otomotif dan sektor pasokan.
Pekerjaan seperti pengelasan, pengerjaan logam, serta manajemen dan administrasi bisnis kemungkinan besar akan menurun. Di sisi lain, perusahaan otomotif membutuhkan lebih banyak tenaga di bidang teknologi informasi, teknik elektro, dan teknik mesin.
Namun, meskipun permintaan di beberapa sektor meningkat, jumlah lapangan kerja yang hilang diperkirakan akan melebihi jumlah lapangan kerja yang diciptakan.
Transisi ini sebenarnya telah dimulai dalam beberapa tahun terakhir, namun perkiraan menyebutkan akan semakin cepat pada dekade berikutnya. Hal ini terutama terlihat pada VW, yang juga mempertimbangkan untuk menutup tiga pabriknya – sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perusahaan.
Baru-baru ini diumumkan bahwa Audi akan menghentikan operasinya pada Februari 2025 di pabrik Brussels yang membuat mobil listrik e-tron Q8.
Menurut manajemen VW, langkah mendasar perlu diambil untuk menghadapi tantangan sulit dimana pekerja harus rela menghadapi pengorbanan jangka pendek demi keuntungan jangka panjang di masa depan.