Titik Kumpul, Jakarta – Kiki Saputlu tak kuasa menahan air matanya saat menyambut sahabatnya Marcel Widianto. Pria berambut keriting itu menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah ia memutuskan menjadi calon wakil wali kota Tangsel dari Partai Gerindra Kotak-kotak.
Dalam kesempatan Front Door Podcast, Kiki Saputre mengaku masih berpikir (overthinking) terhadap keputusan Marshel mengikuti Pilkada Tanse 2024. Tak hanya Kiki, kritik juga disuarakan beberapa temannya di kalangan stand up comedy. media sosial.
Tindakan Bu Kiki Saputre yang tiba-tiba protes karena tidak bisa bertemu langsung dengan Marcel karena sibuk dengan berbagai agenda Bruskan untuk memperbaiki citranya.
Saat itu, Kiki ingin mengetahui apa yang ada di benak Marshel terkait berbagai kritik Kiki Saptle yang dilontarkan Marcelle di seluruh podcast dan acara sinetronnya. Apakah Marcel bereaksi terhadap semua itu sebagai semacam hubungan cinta/benci dengannya?
“Itu semacam cinta,” jawab Marcel.
Pria asal Tanjuk Priok ini merasakan sendiri betapa kepedulian Kiki Saputlu dan teman-teman profesionalnya. Diantaranya adalah “saudara ipar” seperti Panji Pragiwaksono dan Rindra Dana yang “memperingatkan” dirinya agar tidak mencalonkan diri pada Pilkada 2024.
“Bahkan Van Pansy bilang padaku dia mencintaiku, tapi beginilah seharusnya aku hidup, Kee,” kata Marchel.
Marshel mengatakan, sebelum membuat konten kritis terhadap DPR, ia kerap mengikuti demonstrasi yang memperjuangkan hak-hak masyarakat. Usai menceritakan kisah tersebut dengan sungguh-sungguh, Marcel mengaku tak tahan dengan “topeng” tersebut dan bingung melanjutkan jawaban yang sudah terlanjur keluar dari mulutnya.
Hal ini sontak membuat Kiki Saputri dan Kesan Pangalep geram. Pasalnya mereka menunggu jawaban serius dari Marshel, namun ayah dua anak ini bingung harus menjawab apa.
“Oh, ini promosi pribadi. Bagus sekali,” kata Kaesan Pangalep sambil mengikat lutut Marshel.
Marcel tidak bisa mengutarakan perasaannya. Baginya, Kiki baru memahami perasaannya setelah bergabung dengan partai politik. Kiki Saputre yang tak mau disamakan justru memberikan jawaban yang mengesankan.
“Tidak, ayo bersiap-siap dulu,” kata Kiki.
Pak Marshel kembali menegaskan, keputusannya mencalonkan diri sebagai calon wakil walikota Kota Tangsel adalah gaya hidupnya. Baginya, setiap orang punya masa lalu dan kesempatan kedua untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
Kiki Saputre tak peduli dengan masa lalu kelam Marsekal Widianto. Komedian yang berperan sebagai ratu pemanggang ini sebenarnya khawatir dengan masa depan sahabatnya.
Kita harus menang, kata Kiki Saputri.
“Kita menang,” tambah Ketum PSI sambil berjabat tangan dengan Marshel.
Istri Muhammad Khairi menjelaskan maksud pertanyaannya. Saat menjelaskan maksud pertanyaan pertama, Kikii Saputre terdiam tak mampu menahan air matanya.
“Oh, aku tidak bisa terus seperti ini,” kata Kiki sambil menyembunyikan air mata yang mulai mengalir di pipinya.
“Aku aman Kee, aku aman, aku aman,” ucap Marshel menenangkan, namun Kieke langsung menggeleng tak setuju.
“Aku lihat Bang Pansy itu tangguh. Aku tidak bisa sekuat Bang Pansy, tapi aku selalu menjagamu. Ini menjadi perhatian kita semua. Kamu salah. Kamu melakukan kejahatan, kamu terjatuh, dan orang-orang datang menolongmu. ‘Ini semua tentang kembali lagi,” jelas Kiki.
Jika Marshel menganggap inilah cara hidup dan terdorong oleh hati kecilnya, manfaatkan kesempatan ini. Kiki mengatakan, semua orang yang mengkritik mereka hanya mengkhawatirkan kehidupan Marshel.
“Saya harap kita bisa membuktikan semua yang dikatakan orang salah, karena mungkin kita (teman-teman) yang paling kecewa, bukan mereka,” kata Kiki.
Lebih lanjut, Kiki menambahkan, Marcel sudah dewasa dan tidak perlu diceramahi lagi. Kiki ingin Marcel tahu apakah dia berada di jalan yang salah atau benar.
“Kalau memang ingin menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat, lakukanlah yang benar. Tanyakan pada hati kecilmu. Saya percaya pada Pak Dasko, tapi jangan sampai terlalu mengecewakan banyak orang,” imbuhnya.
Kiki tak kuasa menahan air mata yang ia tahan saat menceritakan kekhawatirannya pada Marcelle. Wanita berusia 30 tahun itu menangis sejadi-jadinya di pelukan Marcel.
“Saya tidak ingin Anda salah jalan dan saya tidak ingin Anda dimanfaatkan oleh sebagian orang. Saya ingin Anda membuktikan kredibilitas Anda,” kata Kiki.
Marcel berjanji itu tidak akan aneh. Marshel mengatakan, jika dirinya berpeluang memimpin Tangsel, jika mampu menarik pelatuknya, itu membuktikan tidak seburuk pemberitaan yang beredar di media sosial. Ia juga berkomitmen untuk menjadikan Tangsel lebih baik lagi.
“Maharnya besar bukan?” tanya Kiki.
“Hai, saya PSI. Saya tidak mencari uang ya?”
“Jujur ya, bukan ketua semua parpol, tidak sama sekali,” jawab Marshel. Kiki terus mengkhawatirkan nasib Marcel sambil berkata, “Saya harus menang. Saya tidak punya mahar.
Saat menjabat Wakil Wali Kota Tangsel, Pak Marshel berjanji tidak akan melakukan korupsi apa pun. Namun prinsip Machel menuai kritik.
Ia juga memiliki masalah kepercayaan dimana ia dijadikan kambing hitam atas semua barang yang hilang di rumah. Marcel juga takut akan hal itu.
“Bukan saya yang melakukan (korupsi), tapi sayalah yang menderita.”
Pak Kesan Pangarep membenarkan praktik ini di negara kami. Putra Jokowi ini mengatakan, selama Marcel melakukan kesalahan dan harus masuk penjara, tak perlu khawatir karena ia tetap berani.
“Kami adalah pejuang,” kata Kesan.