Kisah Cyla, Siswi Berprestasi Asal Depok yang Ditolak PPDB SMP Negeri

VIVA – Cyla (12), siswi asal Depok terpaksa menelan kekesalannya. Hal inilah yang menyebabkan mahasiswi mengharumkan nama Depo di tingkat nasional dalam bidang senam aerobik. Meski nilai prestasi Cilla adalah 21, namun ia harus turun nilai tersebut karena sasana yang ia ikuti bukan di sekolah tempat ia bersekolah.

Karthika, ibunda Seela, mengatakan awalnya anaknya bersekolah di SMPN 3 Depok melalui jalur yang sudah ditentukan. Seila mengikuti prosesnya melalui Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Depok 2024.

Namun karena jarak rumahnya terlalu jauh, otomatis nama Seila masuk ke sistem. Jarak antara rumah dan sekolah sekitar 2 km. 

“Jalur zonasi tidak diterima karena jarak (rumah dan sekolah) 2 km. Jadi kami upayakan ke arah jalan raya,” kata Kartika, ibunda Seela, Selasa (7/2/2024).

Sylla kemudian mendaftar melalui jalur sukses non-akademik. Pada pendaftaran jalur tersebut, wilayah Silla menduduki peringkat ke-11, sedangkan jalur yang diraih SMPN 3 Depok menduduki peringkat ke-11. Di akhir postingan terungkap nama Silla tidak masuk dalam kuota jalur prestasi. Kartika tertekan karena nilai prestasi calon mahasiswa lain yang terdaftar lebih rendah dibandingkan anak-anaknya.

“Saya penasaran lalu screenshot harganya. Nilai anak saya 21, padahal yang diterima adalah nilai anak saya,” ujarnya. 

Sebelum pengumuman, Silla telah mengaudit SMPN 3. Saat itu tes kemampuan dilakukan dengan pintu tertutup. 

“Tesnya libur. Orang tua tidak boleh menontonnya,” ujarnya.

Karena penasaran dengan perbedaan kelasnya, Karthika akhirnya berangkat ke sekolah, dimana ia menanyakan tentang prestasi putranya dan kelas siswa yang diperbolehkan mengikuti kelas di bawah Sylla. Karthika pun mempertanyakan apakah prestasi anaknya tidak menjadi bahan pertimbangan pihak sekolah, demikian sebutan Seela Depok hingga tingkat nasional. 

Lanjutnya: “Saya bilang, anak saya pernah mengambil nama Depot, saya kira tidak. Tapi sekolah yang diterima hanya di permukaan saja. 

Karthika merasa detail sekolahnya telah ditinggalkan. Ia mengaku kecewa karena anaknya tidak diterima di PPDB 2024 meski membawa nama Kota Depok.

“Iya saya kecewa ya. Anak saya juga sempat diam beberapa saat,” ucapnya. “Saat latihan, pelatih bilang anak saya baru tenang,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Sethi Chirije, Direktur Dinas Pendidikan Depo, mengatakan ada 34 sekolah menengah negeri yang mengikuti PPDB Depok 2024. Jumlah kursi yang tersedia adalah 8.704. 

“Untuk SMP Negeri kuotanya 8.122, menyisakan 583,” ujarnya. 

Disebutkan, ada banyak jalur di PPDB Depok 2024. Dimulai dengan sertifikat prestasi, baik akademik maupun non-akademik, serta seni. 

“Dari kasus-kasus yang ada, panitia mengkaji dan mendalami permasalahan yang ada pada sistem. Dan panitia berkoordinasi dengan bagian belakang. “Dalam kasus yang terjadi kemarin, prestasinya dialihkan dari registrasi ke area akses data,” tutupnya. Harus ditransfer dari akuisisi ke daerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *