JAKARTA – Nama Agung Karmalogy sudah tidak asing lagi di telinga pengguna media sosial, khususnya TikTok. Agung Karma Mekanika menjadi sangat populer dalam beberapa tahun terakhir karena kontennya yang berkaitan dengan kehidupan ibu.
Kontennya membuatnya semakin populer, dan kini ia memiliki 2,4 juta pengikut di akun TikTok miliknya. Sebelum dikenal publik sebagai seorang konten kreator, Agung Karmalogy pernah bekerja di sebuah agensi digital pada tahun 2019.
Namun, pada tahun 2019, peran pemasaran digitalnya memberinya waktu untuk membuat konten untuk media sosial. Namun ternyata konten tersebut mendapat banyak perhatian dari pengguna media sosial. Maka pada tahun 2020 ini ia memilih menjadi seorang content designer.
“Berawal dari pelanggan brand, lalu kami membuat konten di media sosial, dan lama-lama banyak yang menyukainya. Syukurlah, saya punya penghasilan sampingan. Akhirnya saya memutuskan untuk meninggalkan kehidupan kantor dan menjadi full-time content. desainer, “katanya kepada staf media saat ini. Bertemu pada hari Selasa, 21 Mei 2024 di Jakarta Pusat.
Di sisi lain, jika membahas topik yang lekat dengan kehidupan para ibu, ternyata ada cerita mengharukan di baliknya. Agung Karmologi mengungkapkan temannya meninggalkannya saat pandemi COVID-19. Temannya memilih bunuh diri karena merasa sendirian di masa pandemi COVID-19.
“Jadi salah satu sahabat saya saat itu menelantarkan saya dan meninggalkan negara itu. Dia pergi karena dia merasa sendirian, terutama di tahun-tahun COVID-19. Dia tidak mati karena COVID-19; dia meninggal karena COVID-19. 19. -19 Merasa sendirian,” ujarnya. menjelaskan.
Kehilangan sahabat memang sangat menyakitkan bagi Agung Karma. Ia mengaku merasa gagal sebagai seorang sahabat karena tidak mengetahui kondisi temannya.
“Aku merasa gagal sebagai temannya karena, ‘Aku temanmu, kenapa kamu tidak memberitahuku.’
Saat itulah dia memutuskan untuk berteman secara online. Awalnya ia membuat konten yang memuat cerita-cerita yang menarik perhatian banyak orang. Saat itu, Agung Karma mengungkapkan banyak ibu bekerja dan ibu rumah tangga yang merasa kesepian.
“Akhirnya saya memutuskan untuk menjadi pemain internet dulu. Alhasil, saat saya mulai membagikan konten tersebut, di internet ternyata yang paling banyak merasa kesepian adalah ibu rumah tangga, baik yang bekerja maupun tidak,” ujarnya.
Penelitian lebih lanjut menemukan bahwa perempuan pengangguran melaporkan lebih banyak kesepian. Menurut Agung Karma, para ibu ini merasa kesepian, apalagi saat anaknya bersekolah dan suaminya bekerja. Oleh karena itu, telepon adalah satu-satunya teman.
Terutama para ibu rumah tangga yang tinggal di rumah, merasa anak-anaknya bersekolah, suaminya sedang bekerja, dan tidak mempunyai teman selain bersih-bersih dan memasak, mereka beralih ke media sosial dan membutuhkan pelampiasan serta mencari seseorang yang bisa mewakili perasaannya,” dia berkata.
Dari situlah Agung Karmalogy akhirnya memilih fokus menjadi seorang konten kreator dengan konten-konten yang lebih relevan dengan kehidupan para ibu.
“Akhirnya saya menyadari bahwa konten pemasaran saya lebih ditujukan untuk para ibu-ibu. Saya putuskan untuk menekankan bahwa konten saya lebih ditujukan untuk perempuan. Sejauh ini, analisis sosial komunitas ditujukan untuk 87 persen perempuan berusia 24-48 tahun,” katanya.