Kisah Ilmuwan Prancis yang Masuk Islam Karena Meneliti Jasad Firaun

VIVA – Maurice Bucaille (1920-1998) adalah seorang ahli bedah dan ilmuwan Perancis yang terkenal dengan karyanya di bidang kedokteran dan penelitian Al-Quran. Perjalanan hidupnya yang penuh warna mencerminkan perubahan spiritual yang mendalam dan mengejutkan banyak orang di seluruh dunia ketika ia memutuskan untuk memeluk Islam.

Maurice Bucaille lahir di Pont-l’Évêque, Prancis, pada tahun 1920. Ia belajar kedokteran di Universitas Paris dan menjadi seorang ahli bedah. Selama bertahun-tahun, Bucaille membangun reputasinya sebagai dokter yang kompeten dan dihormati. Namun perubahan dalam hidupnya terjadi ketika pada tahun 1975 ia ikut serta dalam studi mumi firaun Mesir Ramses II.

Penelitian dan penelitian

Ketika pemerintah Mesir meminta bantuan Perancis untuk memeriksa dan memulihkan mumi Ramses II yang rusak, Bucaille dipanggil untuk memimpin tim medis yang ditugaskan dalam misi ini. Dalam proses penelitiannya, Bucaille menemukan fakta mengejutkan tentang mumi tersebut, khususnya penyebab kematian Rameses II yang diduga terkait dengan peristiwa dalam Al-Quran tentang firaun yang tenggelam saat mengejar Musa dan bani Israel.

Penemuan ini membuat Bucaille semakin tertarik mempelajari Al-Qur’an. Ia mulai mempelajari teks-teks keagamaan, membandingkannya dengan pengetahuan ilmiah modern, dan menemukan banyak kesamaan yang mengejutkan antara wahyu Al-Qur’an dan penelitian ilmiah modern.

Karya Terkenal

Hasil penelitian dan pemikiran Bucaille dituangkan dalam bukunya yang terkenal “La Bible, le Coran et la Science” (Alkitab, Al-Qur’an dan Sains) yang terbit pada tahun 1976. Dalam buku tersebut dikatakan bahwa Bucaille melihat keselarasan antara kebenaran ilmiah yang ditemukan di zaman modern dan apa yang diwahyukan dalam Al-Quran lebih dari 1400 tahun yang lalu. Buku ini menarik banyak perhatian dan diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, mempengaruhi banyak pemikiran di dunia Islam dan Barat.

Perjalanan menuju Islam

Melalui penelitiannya, Maurice Bucaille menemukan keyakinan yang kuat bahwa Al-Quran adalah kitab suci yang diturunkan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Pada akhirnya, pengakuan ini membawa Bucaille masuk Islam. Ia resmi memeluk Islam setelah mengetahui dan memahami lebih jauh tentang ajaran agama tersebut.

Keputusannya untuk menjadi seorang Muslim merupakan hasil pencarian intelektual dan spiritual yang panjang, serta keyakinannya bahwa Islam menawarkan kebenaran yang selaras dengan ilmu pengetahuan.

Warisan dan pengalaman

Maurice Bucaille meninggal pada tahun 1998, namun warisannya tetap hidup dalam karya-karyanya. Buku-bukunya masih dibaca dan diapresiasi oleh banyak orang di seluruh dunia. Penelitian dan tulisannya membuka dialog antara sains dan agama serta menginspirasi banyak orang untuk mengeksplorasi hubungan antara agama dan sains.

Kisah Maurice Bucaille adalah contoh nyata bagaimana pencarian kebenaran dapat membawa seseorang ke jalan yang tidak terduga. Dari seorang ahli bedah terkenal hingga seorang Muslim yang taat, Bucaille menunjukkan bahwa sains dan iman dapat berjalan seiring, saling memperkuat dan membawa pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan kehidupan masyarakat.

Baca artikel trending menarik lainnya di tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *