Semarang, Titik Kumpul – Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, kisah tentang pengorbanan dan dedikasi menjadi inspirasi yang membangkitkan semangat dan harapan. Kisah penting tersebut salah satunya datang dari dunia pendidikan tinggi, bahkan dari Institut Dalam Negeri (IPDN).
Setiap tahunnya para praja utama IPDN, para calon pemimpin bangsa, melakukan olah raga rutin tidak hanya untuk menguji ilmu dan keterampilannya namun juga untuk memantapkan komitmennya dalam pelayanan publik. Karya ini dikenal dengan nama Bhakti Karya Praja (BKP), yaitu program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan pada tahap akhir pendidikannya. Klik di atasnya, oke?
Bagi mahasiswa IPDN, BKP bukan sekedar program akademik. Demikian laporan akhir seluruh perjalanan belajar mereka di IPDN. Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggunakan teori dan ilmu yang diperolehnya di kampus dalam situasi nyata yaitu di masyarakat. Dengan semangat pengabdian, mereka terjun langsung ke berbagai wilayah Indonesia untuk membantu pemerintah daerah dalam mengatasi berbagai permasalahan yang mereka hadapi.
Capaian penting BKP salah satunya ada di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2024. Praja yang terdiri dari 722 praja laki-laki dan 395 praja perempuan berjumlah 1.117 praja yang ditanam di berbagai Satuan Sumber Daya Daerah (OPD) di provinsi tersebut. Dengan penuh semangat mereka menjalankan tugas yang diberikan dengan tujuan mencapai tujuan operasional 11 OPD di Jawa Tengah. Mulai dari Dinas Pendidikan hingga Dinas Kelautan dan Perikanan, praja IPDN diharapkan mampu memberikan solusi konkrit atas berbagai permasalahan.
Sejarah praja IPDN tidak hanya menunjukkan kerja keras, namun juga kejujuran dalam melayani masyarakat. Dalam setiap langkah yang diambilnya, para PNS ini tahu bahwa tugasnya sebagai Calon Aparatur Sipil Negara (ASN) bukan sekadar pekerjaan, melainkan panggilan untuk mengabdikan diri bagi kepentingan masyarakat. Hal ini terlihat dari perkataan Rektor IPDN, Prof. Dr. Dr. H. Hadi Prabowo, M.M yang selalu memperjuangkan hak untuk melayani dengan integritas dan kejujuran. Oleh karena itu, para pejabat IPDN harus mampu memadukan ilmu dan pekerjaan dalam administrasi publik, serta harus selalu mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.
“Selanjutnya mereka akan membantu memverifikasi data tentang semua pajak dan pajak serta membantu dalam pengumpulan pajak yang diharapkan khususnya pajak mobil, sosialisasi, pemantauan kegiatan untuk meningkatkan pendapatan, membantu pengelolaan keuangan, aset dan properti, meningkatkan produktivitas, bisnis, pembaharuan data dan lain sebagainya,” kata Hadi.
Dalam program BKP, siswa dihadapkan pada berbagai situasi yang menuntut mereka berpikir kritis dan meraih hasil. Mereka ditugaskan untuk membantu memverifikasi pajak tanah dan informasi perpajakan, membuat program pemerintah lebih mudah diakses oleh masyarakat, dan membantu meningkatkan produktivitas dunia usaha dan organisasi. Hal ini dilakukan dengan satu tujuan: mempercepat pembangunan negara dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Program Bhakti Karya Praja tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, namun juga memberikan landasan yang kuat bagi para praja dalam meniti karir di pemerintahan. Melalui pengalaman tersebut, mereka tidak hanya belajar teori pemerintahan saja, namun juga menghadapi permasalahan di sekolah, berinteraksi dengan masyarakat, dan mencari solusi terbaik atas segala permasalahan. Pengalaman ini menjadi persiapan penting ketika menjadi ASN.
Contoh nyata keberhasilan proyek ini adalah keberhasilan praja IPDN Jawa Tengah dalam membantu pemerintah daerah meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui peningkatan pajak mobil. Mereka bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengumpulkan dan memungut pajak, yang berdampak baik dalam menjaga properti daerah.
Kisah praja IPDN merupakan kesaksian semangat pengabdian yang sesungguhnya. Diantara berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa ini, hadirnya generasi baru yang siap berkarya untuk dirinya sendiri dengan penuh dedikasi demi harapan masa depan. Mereka tidak hanya belajar dari masyarakat, tapi juga berkontribusi terhadap kemajuan negara.
Pengalaman mereka selama mengikuti program BKP merupakan kisah menarik tentang bagaimana semangat pengabdian dan kesetiaan kepada negara mencerminkan sifat kepemimpinan sejati. Di tengah masyarakat, kehadiran praja IPDN tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan pemerintah, namun sebagai pengubah untuk membawa semangat baru dalam pembangunan. Dengan komitmen dan semangat dalam bekerja, mereka menunjukkan bahwa itu adalah suatu kehormatan dan pekerjaan yang harus dilakukan dengan sepenuh hati.