Jakarta – Djohari Zein, seorang pengusaha sukses yang mendirikan perusahaan pelayaran, mengalami perubahan keyakinan dan memilih masuk Islam. Perubahan itu terjadi setelah ia bertemu dengan seorang wanita muslimah yang kemudian menjadi pasangannya.
Selama menjalin hubungan, Djohari mendapat pemahaman mendalam tentang agama Islam dari istrinya. Alhasil, pada tahun 1983, setelah memeluk agama Buddha, Djohari memutuskan masuk Islam dengan memeluk agama Islam.
“Setelah saya menjadi mualaf, saya tidak langsung menjadi muslim yang hebat, masih banyak kekurangannya,” kata Djohari Zein dalam laporan saluran YouTube Untungs Stories oleh tvOnenews.com pada Rabu, 20 Maret 2024.
Diakuinya, ketika memutuskan masuk Islam, ia tidak serta merta menjadi orang yang sangat taat dalam menjalankan kewajiban agamanya. Seiring berjalannya waktu, ia mulai menemukan pemahaman Islam yang lebih mendalam setelah berinteraksi dengan berbagai kelompok Islam.
Pada tahun 2000, seorang teman menyarankan saya untuk menunaikan ibadah haji. Tanpa ragu, Djohari memutuskan menunaikan ibadah haji karena memiliki kemampuan finansial yang mencukupi.
Pengalaman haji pertamanya memberinya pemahaman lebih dalam tentang agama. Saat berada di Jabal Rahmah, sebuah tempat ziarah penting, ia terkejut karena ia memimpikan tempat itu ketika ia masih duduk di bangku SMA.
“Waktu aku lihat ini aku jadi teringat, aku pernah bermimpi waktu SMA, aku melihat gunung yang banyak orang mendaki disana (Jabal Rahmah). Dari situ aku teringat, ah, ini benar-benar agamaku. Aku bisa’ Tidak main-main,” lanjutnya.
Bimbingan yang diterimanya pun mendorong Djohari untuk mempelajari prinsip-prinsip Islam lebih dalam. Ia mengaku mulai merasakan banyaknya manfaat amal shaleh yang sejalan dengan nilai-nilai Islam. Selama ini, beliau juga kerap berusaha menebar manfaat dan keutamaan kepada sesama umat Islam.
“Ketika saya menjadi Muslim, saya memikirkan apa yang bisa saya lakukan untuk Allah, dukungan yang kami terima luar biasa, bagus sekali ada program untuk para kreator,” ujarnya.
Maka, semangat untuk berbuat baik terus mengalir dari pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, 16 April 1954 itu. Djohari mengungkapkan, motivasinya berasal dari keinginan kuat untuk berbagi.
Ia juga mengumumkan pembangunan 99 masjid. Keikhlasan tersebut ia ungkapkan dalam shalatnya bahkan saat menunaikan ibadah umrah, merendahkan diri untuk memohon pertolongan Allah dalam mewujudkan mimpinya.
Alhamdulillah saya sudah umrah berkali-kali, kalau bisa saya bangun masjid, saat itulah saya dapat jawabannya, satu pun, 99 juga bisa, katanya.
Oleh karena itu, Djohari berhasil mewujudkan tekadnya dengan mendirikan 99 masjid di berbagai daerah di Indonesia. Tak hanya itu, ia juga rutin berkontribusi dengan mendonasikan sebagian hasil usahanya kepada anak yatim piatu, melakukan aksi berkelanjutan untuk membagi rezekinya.