Jakarta – Jorvan Vieira adalah nama yang asing di telinga para pecinta sepak bola Tanah Air. Namun di benua Asia nama ini sangat harum dan dipuja. Ia merupakan pelatih asal Brazil yang mengukir sejarah bersama timnas Irak pada tahun 2007. Kemenangan Piala Asia – Irak belum pernah meraih kemenangan seperti ini sebelumnya.
Lahir di Rio de Janeiro pada tanggal 29 September 1953, Zorban memulai karir kepelatihannya pada tahun 1980. Qatar SC. Sejak saat itu, ia telah melakukan perjalanan ke berbagai negara Asia, melatih klub dan tim nasional di Oman, Maroko, dan Arab Saudi.
Menurut berbagai sumber, pada tahun 2024, babak baru kehidupan Jorban Vieira ditulis di Maroko pada Kamis, 2 Mei. Di sana ia menemukan kedamaian dan minat yang mendalam terhadap Islam. Pada tahun 1987, Vieira memutuskan untuk menerima Islam atau pindah agama. Keputusan ini menandai titik balik besar dalam hidupnya, baik secara pribadi maupun profesional.
Setelah tiba dari Maroko, ia tidak mengambil posisi pelatih. Namun, pada tahun 1998, ia kembali diangkat menjadi asisten pelatih klub sepak bola Arab Saudi Al-Qadsiah FC.
Pada tahun 2006, pria tersebut mendapat tawaran untuk melatih tim nasional Irak (Timnath). Saat itu, Irak sedang berada dalam kekacauan politik dan sepak bola sedang mengalami kemunduran. Tapi Vieira tidak takut. Ia melihat potensi besar dalam tim dan bertekad membawa Irak ke puncak kejayaan.
Vieira diketahui menerapkan disiplin dan strategi kerja sama tim yang solid. Dia memotivasi para pemainnya dengan semangat gigih dan keyakinan pada kemampuan mereka. Di bawah kepemimpinannya, Irak menjadi tim kuat yang penuh semangat juang.
Irak naik ke puncak Piala Asia 2007 bak meteor. Mereka mengalahkan tim-tim kuat seperti Australia, Arab Saudi, dan Vietnam. Irak menghadapi Arab Saudi pada final yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Laga berlangsung sengit, namun Irak menang 1-0.
Kemenangan Irak di Piala Asia 2007 bukan hanya sebuah prestasi olahraga, tapi juga simbol harapan dan persatuan bagi rakyat Irak. Di tengah kekacauan politik dan perpecahan zaman, sepak bola menjadi peluang untuk mempersatukan negara. Pelatih transisi Vieira menjadi pahlawan yang disemangati oleh rakyat Irak saat itu.
Keberhasilan Vieira di Irak membawanya meraih kemenangan pada tahun 2007. Penghargaan Pelatih Terbaik Asia. Ia kemudian melatih beberapa tim lain di Asia, namun sayangnya tidak mampu meniru kesuksesan yang diraihnya di Irak.
Untuk informasi lebih lanjut, lihat Vieira pensiun dari sepak bola pada tahun 2020. Ia meninggalkan warisan berharga bagi sepak bola Asia, khususnya Irak. Ia menunjukkan bahwa dengan kerja keras, disiplin, dan semangat pantang menyerah, segala rintangan bisa diatasi dan impian besar bisa diraih.
Kisah inspiratif Jorvan Veira tidak hanya tentang sepak bola, tapi juga tentang keyakinan dan tekad mengejar mimpi. Beliau adalah contoh cemerlang bahwa perbedaan agama dan budaya bukanlah penghalang untuk mencapai kesuksesan dan memberikan kontribusi positif kepada dunia.