Kisah Mualaf Paul Pogba, Menemukan Jati Diri dan Kedamaian dalam Islam

Prancis – Paul Pogba, gelandang dinamis Juventus yang terkenal dengan gaya selebrasinya yang unik kini menjadi pusat perhatian, tampaknya sedang dalam perjalanan spiritual yang mengasyikkan. Pemain sepak bola Prancis terbaik di dunia ini bukanlah seorang Muslim sejak lahir, namun ia adalah seorang mualaf.

Lahir dan besar di lingkungan yang beragam, Pogba tumbuh besar memeluk Islam.

Ibu Pogba beragama Islam, namun ia tidak langsung mendidik ketiga anaknya, termasuk Pogba. Saat remaja, Pogba mulai belajar lebih banyak tentang Islam.

Proses pencarian identitas inilah yang kemudian mengantarkan Pogba ke gawang. Percakapan dengan ibumu dan sanak saudaramu yang beragama islam.

Seiring dengan pencarian makna hidup yang lebih dalam, Pogba memutuskan masuk Islam pada tahun 2012, saat ia berusia 20 tahun.

Keputusan Pogba masuk Islam tentu membawa perubahan besar baginya. Islam memberinya kedamaian dan identitas yang selama ini ia cari.

Pogba pernah berkata dalam wawancara dengan Sky Sports bahwa Islam memberinya jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam hidupnya. Ia merasa Islam telah mengubahnya dan membuatnya mengetahui banyak hal.

Komitmen Pogba terhadap Islam tidak sebatas kata-kata, ia dikenal sebagai seorang muslim yang taat. Pogba kerap terlihat berdoa sebelum dan sesudah pertandingan.

Pria itu pun tak sungkan mengutarakan rasa syukurnya atas kemenangan yang diraihnya. Pogba juga diketahui sering melakukan perjalanan umrah di sela-sela akhir pekan kompetisi.

Bagi Pogba, Alquran adalah pedoman hidupnya. Ia menjadikan nilai-nilai Islam sebagai landasan perilaku dan penampilan baik di dalam maupun di luar lapangan. Selain itu, Pogba juga berbicara tentang menyuarakan isu-isu terkait Islam dan memerangi Islamofobia.

Kisah masuk Islamnya Paul Pogba menjadi inspirasi banyak orang, perjalanan spiritualnya membuktikan bahwa pencarian Tuhan dan diri bisa datang kepada siapa saja dan kapan saja. Pogba adalah contoh bagaimana Islam memberikan kedamaian dan identitas bagi mereka yang menganutnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *