Kisah Pilu Jemaah saat Ibadah di Tanah Suci, Tak Bisa Melihat Kakbah hingga Alami Gangguan Jiwa

VIVA – Setiap umat Islam pasti mempunyai keinginan untuk pergi ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji. Entah itu umrah atau haji. Bagi seluruh jamaah haji, perjalanan ke Mekkah dan Madinah bukan hanya perjalanan fisik, tapi juga spiritual.

Gereja mempunyai sejarahnya sendiri. Inilah kisah yang penuh haru dan momen penuh air mata, dengan rasa cinta dan ketulusan yang meluap dalam setiap doa dan ibadah. Banyak jamaah haji mengalami kejadian buruk yang mereka yakini sebagai balasan atas perbuatan jahat mereka.

Pengalaman ini merupakan peringatan dari Allah SWT agar bertaubat dan mengubah pandangan hidup. Peristiwa aneh yang dialami di Tanah Suci kerap dimaknai sebagai benih keimanan yang tumbuh semakin kuat di hati.

Pengalaman spiritual setelah berziarah ke tempat suci menarik bagi banyak orang. Karena Mekkah dan Madinah merupakan dua kota suci tempat dikumandangkannya doa. Tidak hanya doa, banyak gereja juga merasakan dampak langsung dari tindakan atau perkataan buruk.

Merujuk pada akun @itsky TikTok, netizen menceritakan berbagai pengalaman sedih atau haru yang dialami anggota keluarga, kerabat, dan tetangga usai upacara di kuil.

Barang hilang

Dilihat dari himpunan cerita yang dibagikan akun ini, beberapa netizen juga menceritakan kisah yang sama, yakni ada barang yang hilang. Seseorang yang harta bendanya hilang karena jamaah terlalu memikirkan harta bendanya. Dimana lebih fokus beribadah dan memikirkan Allah. Kemudian Allah SWT memberikan peringatan dengan menghilangkan benda tersebut.

“Saat saya berangkat umrah tahun 2018, teman sekamar saya kehilangan semua uangnya di dekat Ka’bah dan dimintai uang sebesar 400.000 jika ingin mencium Hajar Aswad, tapi dia diberitahu tidak ada uang,” kata seorang teman. Warganet.

“Kalau karena mikir sebelum berangkat takut kehilangan sesuatu, maka yang terjadi adalah sajadahnya tertinggal di Masjid Nabawi, di Hajar Aswad, dan sandal saya tersangkut dan terjatuh. dinasti, ponselku hilang, tapi TL masih membawa makanan dan mereka menemukannya,” kata netizen lainnya.

“Tapi di sana enak, Alhamdulillah. Ayah saya sedang salat di Masjid Nabawi dan dia tidak menyadari kalau sandalnya hilang. tempat yang sama.” Netizen lainnya menambahkan. Siapa yang punya riwayat serupa.

Hukuman atas pelanggaran di negara asal

Sesuai dengan namanya, Tanah Suci dan Allah SWT menyucikan para jamaah haji dari dosa-dosa mereka di sana. Allah SWT mempunyai jalan-Nya dan itu terjadi berdasarkan apa yang mereka lakukan sebelum datang ke Rumah Allah. Inilah pahala mereka karena segera bertaubat atas dosa-dosanya dan tidak mengulangi perbuatan buruknya di masa lalu.

“Kalau tetanggaku pakai penjual seperti itu, bisnis furnitur cocok di sana. Setiap masakan yang dia makan pasti enak (emoji menangis).”

“Dulu guruku melihat anak itu mengalami komplikasi dan anak itu meninggal. Dan entah kapan dia pergi ke Mekkah, dia langsung jatuh sakit, mengalami komplikasi dan tidak mampu menunaikan ibadah. Dia shalat di sana selama 1 hari,” tambah yang lain. .

“Waktu kakekku umrah, dia kena dan kena pukul. Lalu dia ke Indonesia dan membuangnya. Katanya itu hasil perjudian seumur hidup,” imbuh warganet.

Jamaah haji tidak dapat melihat Ka’bah

Kisah tragis jamaah haji yang tidak melihat Ka’bah menjadi salah satu pengalaman spiritual yang kerap terdengar. Setelah jemaah mendengar cerita tersebut, mereka mengungkapkan rasa kasihan dan belas kasihan.​

Itu karena salah satu alasan ribuan umat Islam melakukan perjalanan ke Tanah Suci adalah untuk melihat bangunan berbentuk kubus yang merupakan “Rumah Tuhan”. Pengalaman spiritual ini menjadi peringatan dan pelajaran keras bagi kita yang belum menginjakkan kaki di Tanah Suci untuk selalu berbuat baik.

Seseorang menulis: “Ibu teman sekamar saya bahkan bertanya di mana kabah (emoji menangis) setelah selesai tawaf, padahal tawaf itu dililitkan di jaket.”

Netizen lainnya menambahkan: “Tetangga saya juga ada di sini, tapi dia sedang umrah. Katanya dia sering melakukan korupsi seperti ini. Kalau dia umrah, bibirnya tidak bergerak dan dia tidak bisa pergi ke Ka’bah.”

Gereja untuk penyandang disabilitas mental

Islam mengajarkan umatnya untuk tidak mengambil hak atau milik orang lain. Sayangnya nilai-nilai keislaman seringkali diabaikan karena melihat sesuatu yang tidak ada pemiliknya, dan biayanya mahal. Kemudian Tuhan menegur jemaah atas kesalahannya.

Salah satu kisahnya adalah tentang seorang jamaah haji yang sakit jiwa karena mengambil sajadah di Masjid Nabawi yang tidak diketahui siapa pun.

Netizen menulis: “Itu benar. Kakek saya menemukan sajadah saat umrah dan membawanya kembali ke India tetapi itu terlalu membuat stres.”

Selain itu, gereja mengambil barang ini karena mereka pikir tidak apa-apa untuk mengambilnya karena mereka pikir itu tidak berharga.​

“Saat umroh, saya dengar cerita dari rumah. Ada sekelompok orang yang kakeknya membawa pulang jangkrik dari Madinah, dan tidak lama kemudian, uangnya hilang di dalam bus (emoji sedih),” ujar salah satu warganet.

Yang lain menambahkan: “Saat haji, temannya membawa batu hasil lempar Jumroh dua hari kemudian dan yang dia ingat hanyalah dia membawa batu dan disuruh membuangnya dan dia langsung sembuh.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *