Kisah Tukang Tambal Ban di Pamekasan Bisa Naik Haji Bersama Sang Istri Setelah Penantian 57 Tahun

VIVA – Kisah inspiratif datang dari kakek Mohamed Said (78) warga Dusun Ngaporan, Desa Kovel Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Setelah puluhan tahun menunggu menunaikan ibadah haji, akhirnya ia bisa mengunjungi Tanah Suci.

Kakek Syed, yang bekerja sebagai tukang tambal ban di seberang pasar tradisional di Jalan Raya Bloombungan, memberinya waktu 57 tahun, terhitung sejak ia lulus sekolah dasar, untuk melakukan perjalanan ke Tanah Suci.

Sejak awal, kakek Zaid dan istrinya Hanimah (68) sangat ingin menunaikan rukun Islam yang kelima. Berkat kegigihan dan kesabarannya, ia mampu menghemat uang dari pekerjaannya sebagai tukang tambal ban.

Kakek Syed mengaku menabung uang untuk mendaftar haji sejak tahun 1967, mulai mengumpulkan antara 5.000 hingga 25.000 euro setiap hari.

“Uang yang dihemat dari perbaikan ban tidak ada apa-apanya. Saya mendaftar pada 2011 dan alhamdulillah tahun ini saya sudah berangkat ke Tanah Suci,” kata Syed.

Namun, menurutnya, tabungan haji sehari-hari tersebut bukan hanya pendapatan dari reparasi ban, melainkan pendapatan dari berjualan kopi di pasar tradisional di Blumbugan Pamekasan, tempat tinggal istrinya.

“Saya juga mempunyai tabungan dari istri saya yang berjualan kopi di pinggir jalan. Saya menabung 10.000, kadang 20.000 sehari,” jelas kakek Syed.

Sementara itu, istri kakek Syed, Hanimah (68) mengaku sangat bersyukur bisa mendapatkan apa yang telah ia selamatkan dan menunggu puluhan tahun untuk berangkat ke Tanah Suci pada tahun ini. “Saya sangat bersyukur dan bahagia, mungkin berkat doa kami dan keluarga kami bisa menunaikan ibadah haji tahun ini,” kata Hanima.

Meski jadwal pemberangkatan haji tinggal beberapa hari lagi, Sayed Siya dan Hanima tetap bekerja seperti biasa. Kakek masih bekerja sebagai tukang tambal ban dan istrinya Hanima berjualan kopi di pasar tradisional di Bloombangan.

Keluarga kakek Saeid sedang mempersiapkan perlengkapan dan perbekalan yang akan dibawa ke Tanah Suci, mulai dari kain ihrom, dokumen dan perlengkapan lainnya. Kakek Said dan istrinya Hanimah akan diberangkatkan pada 2 Juni 2024 melalui pengantaran Haji Sukolilo di Surabaya, Jawa Timur.

Laporan: Veros Afif Baca artikel trending menarik lainnya di link ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *