Klarifikasi Sutradara Film Menjelang Magrib Bukan Eksploitasi Agama, Tetapi Isu Sosial

Titik Kumpul Showbiz – helfi Kardit, sutradara film “Meimjelan Maghrium” Hecker Bachmid, menggarisbawahi daftar pendapatnya dengan penyertaan penyelamatan filmnya

Kontroversi yang muncul dari film “Kibla” turut mempengaruhi beberapa film yang mengandung unsur religi Islam, baik judul maupun ceritanya. Terus bergulir, oke?

Sebuah akun bernama @aresdimahdi mengidentifikasi beberapa film yang akan diboikot, termasuk film “Menjelang Maghrib”. Dalam keterangannya, Helfi menegaskan film garapannya tidak memuat konten yang menyinggung agama dan tidak termasuk dalam kategori horor agama.

“Ada postingan yang menyebut film Sebelum Maghrib masuk dalam daftar film yang mengeksploitasi agama,” kata Helfi Kardit saat dihubungi melalui telepon, Rabu, 27 Maret 2024.

“Postingan yang katanya ahli agama, ngomong-ngomong, saya juga kurang kenal orang ini. Biar saya jelaskan kalau film Jelang Maghrib itu tentang ODGJ yang dikurung di rumah rantai dan keyakinan serta rantai mistik dan aperstitis, ” dia melanjutkan.

Helfi menegaskan, film-filmnya mengangkat isu-isu sosial dan kemanusiaan tanpa ada kaitan signifikan dengan agama.

Sebenarnya film ini bertemakan sosial dan hak asasi manusia, sebuah film hak asasi manusia yang dijebak oleh kepercayaan mistis dan apertistik yang ada di masyarakat, ujarnya.

“Film ini tentang budaya, bukan tentang agama, di film Mendekati Maghrib tidak ada adegan salat yang diiringi setan atau hantu atau pembacaan ayat suci Alquran,” tambah Helfi.

Helfi meyakini pemilik akun @aresdimahdi tidak menonton film “Menjelang Maghrib” dan hanya menilai berdasarkan judulnya.

Menurutnya, pemilik akun menyetujui tanpa memiliki pemahaman yang cukup untuk menilai sebuah film.

“Saya kira yang posting dan berkomentar belum pernah menonton film Sebelum Maghrib, jika film Sebelum Maghrib mengeksploitasi agama pasti sudah diprotes sejak awal tayang dua tahun lalu. Mereka adalah orang-orang yang minim literasi film dan langsung saja menilai ini,” katanya.

“Kalau eksploitasi agama, mustahil film ini masih populer di negara mayoritas Islam,” ujarnya lagi.

Meski tak lagi bisa disaksikan di bioskop, film Jelang Maghrib tetap menunjukkan keampuhannya. Film ini juga sedang tayang di platform streaming Planet Horror di Spanyol.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *