Korea Selatan – Penolakan kerja sama antara Starbucks dan NCT terus berlanjut. NCTzen mengirimkan truk boikot ke depan toko minuman yang justru ramai ditelepon netizen Korea.
Sebuah truk truss dengan LED raksasa tergantung di depan toko Starbucks terbesar di Korea. Hal ini sengaja dilakukan oleh NCTzen Indonesia yang mengatasnamakan NCT International (NCT Intl). Aksi NCTzen mengirimkan truk boikot merupakan penolakan keras atas kerja sama NCT dengan retailer minuman tersebut.
LED pada truk menampilkan tulisan dalam bahasa Inggris dan Korea (Hangul). Informasi boikot juga diwujudkan dalam bentuk stempel dan tulisan “BOICOT” berukuran besar. Sehingga mudah dibaca dan dipahami oleh semua orang yang lewat.
NCTzen Intl mengatakan SM Entertainment harus memutus hubungan dengan perusahaan seperti NCT, WAVY, dan grup idola lain yang mendanai genosida di Palestina. Sinjeuni Global berharap SM Entertainment mempertimbangkan kekhawatiran ini.
“#SM_BOYCOTT_GENOCIDE. Hai Sam, Kami tidak mengasosiasikan atau mempromosikan NCT dan WAYV atau artis Anda dengan S**BU**CK, atau perusahaan mana pun yang mendanai genosida di Palestina. Harap atasi kekhawatiran kami. Hati-hati”.
Perjuangan Sanjeongyeon menyuarakan kemanusiaan bersama NCTzen dengan mengirimkan boikot truk sayangnya mendapat respon kurang setuju dari netizen Korea Selatan. Menurut Tico, truk pengantar barang di depan gerai Starbucks lebih banyak dihitung.
“Daripada menyewa truk, lebih baik uangnya digunakan untuk membantu rakyat Palestina,” tulis KNetz.
“Fans internasional menyebalkan sekali ㅋㅋㅋ,” komentar yang lain.
“Tolong gunakan uang itu untuk membantu.”
Selain dilebih-lebihkan, netizen Korea juga mempertanyakan alasan NCT mengirimkan truk boikot tersebut di depan toko Starbucks dan bukan di depan kantor SM Entertainment.
“Ada apa dengan mereka? Kenapa tidak dikirim ke SM? Jangan ganggu urusan orang lain,” ucap KNetz kepada NCT Intl.
“Apa gunanya mengirim truk ke toko Korea? Mengapa tidak mengirim ke kantor pusat Starbucks di AS?”
Starbucks menjadi salah satu perusahaan yang diboikot dunia internasional karena dikaitkan dengan Israel. Artinya, pengecer minuman ini turut serta mendukung pembantaian di Palestina yang memakan banyak korban jiwa.
Hal ini jelas bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dimana seharusnya manusia menjaga, mengayomi, dan menghormati orang lain.