Kolaborasi Kreatif Indonesia-Korea, Film, Musik, dan Masa Depan Industri Kreatif

Jakarta, Titik Kumpul – Di era digital yang berkembang pesat, generasi milenial dan Gen Z menjadi pembeli terbesar pasar real estate. Hal ini menuntut produsen untuk terus berinovasi dengan menciptakan produk yang tepat bagi mereka. 

Pengumuman tersebut disampaikan Shierly Kosasih, Vice President Digital and Entertainment Adhya Group, saat ditemui untuk menandatangani perjanjian kemitraan dengan perusahaan asal Korea Selatan tersebut. Silakan, oke?

Shierly menegaskan generasi Milenial hingga Gen Z adalah digital savvy. Ia mengatakan, isi acara tidak hanya menyenangkan, tapi juga mendidik.

Makanya, akhir-akhir ini kita banyak mendapat informasi singkat dan informatif yang disebarluaskan, ujarnya.

“Kita sudah melihat, yaitu hal-hal cerdas yang tidak sekedar menyenangkan. Tapi sederhana, mendidik dan mendidik,” imbuhnya. 

Menurut Shierly, Kelompok Adhya saat ini sedang mempelajari beragam spesies, baik pendek maupun panjang, yang memiliki kecerdasan tinggi. Salah satu yang sedang tren saat ini, menurutnya, adalah makanan matang, karena besarnya minat konsumen terhadap produk organik.

“Yang terjadi sekarang adalah makanan. Karena makhluk hidup banyak,” ujarnya.

Hal ini mengacu pada popularitas produk yang mencakup makanan sehat dan alami. Selain memasak, Shierly juga menilai konten traveling tetap penting. Selain itu, dengan diumumkannya hari libur nasional dalam tiga bulan ke depan, permintaan tersebut diperkirakan akan terus meningkat.

“Konten on the go tidak akan mati. Namun bentuk panjang atau pendek akan mengikuti kebutuhan audiens.”

Dia juga menekankan pentingnya membuat konten yang sesuai dengan audiens Anda. 

Dia menambahkan: “Dan agar efektif, pembuat konten harus mengenal pemirsanya. Karena konten berbicara kepada pemirsanya.” 

Sementara itu, Ricky Wijaya, CEO Adhya Group, juga memberikan pendapatnya mengenai potensi besar yang dimiliki teknologi digital dalam menciptakan ekonomi kreatif. Menurutnya, dengan berkembangnya sektor keuangan dan komersial, sektor tersebut tidak bisa dikurangi.

“Indonesia bisa belajar dari Korea Selatan dalam menciptakan lingkungan dan digitalisasi, dari bawah ke atas,” ujarnya. Dikatakannya, dengan terjalinnya perjanjian kerja sama dengan Celtis Investment dan Root M&C (Metaverse & Content), Adhya Group berharap dapat menciptakan produk-produk baru, antara lain film, serial, konser, musikal, dan berbagai acara lainnya.

“Tentu saja hal ini tidak menghambat perkembangan usaha di bidang makanan dan minuman,” tutupnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *