Yogyakarta, Titik Kumpul – Sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) sedang meneliti kemungkinan kombinasi ekstrak biji salak Pondo dan kulit jeruk sebagai alternatif pengobatan herbal bagi penderita kanker serviks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan cara baru pengobatan kanker yang ramah lingkungan dan memiliki efek samping yang minimal.
Aditya Latiful Aziz, ketua tim peneliti, menjelaskan, selama ini pengobatan kanker serviks biasanya hanya melalui kemoterapi, terapi radiasi, atau pembedahan. “Kami berharap penelitian ini dapat membuka peluang pengobatan alternatif alami dengan bahan yang tidak hanya lebih aman tetapi juga bermanfaat bagi tubuh pasien,” kata Aditya, dilansir Antara, Jumat, 13 September 2024.
Aditya menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan dipilihnya kacang ular dan kulit jeruk bali Podo sebagai bahan penelitian. Biji salak pondo diketahui mengandung beberapa senyawa penting seperti polifenol, alkaloid dan terpenoid yang memiliki potensi antioksidan. Sedangkan kulit jeruk bali mengandung flavonoid dan likopen yang memiliki efek sitotoksik terhadap sel kanker.
Aditya, mahasiswa Program Studi Biologi UGM menambahkan, “Obat herbal dinilai memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan obat modern.
Kombinasi ekstrak biji salak ponoh dan kulit jeruk secara infus kontinyu diduga berpotensi menjadi pilihan pengobatan dengan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan metode konvensional. Penelitiannya menunjukkan bahwa beberapa bagian biji salak dan kulit jeruk bali mengandung metabolit sekunder yang mungkin berguna dalam pengobatan kanker serviks.
Selain potensi kesehatannya, Aditya mencatat produksi dan konsumsi jeruk dan mandarin di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya sehingga untuk mendapatkan bahan-bahan tersebut tidaklah sulit.
Untuk membuktikan efektivitas kombinasi tersebut, tim peneliti melakukan beberapa percobaan mulai dari verifikasi profil fitokimia secara uji silico hingga uji aktivitas antiinflamasi. Mereka melakukan uji sitotoksisitas dan antiproliferatif serta uji penghambatan migrasi sel HeLa dan uji apoptosis menggunakan uji MTT.
Hasil penelitian selama empat bulan menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak biji salak Pondo dan kulit jeruk mempunyai kemampuan menghambat peradangan, mencegah migrasi sel HeLa dan menginduksi apoptosis pada sel kanker serviks.
“Ekstrak ini menunjukkan hasil yang menjanjikan sebagai pilihan pengobatan kanker serviks dengan menggunakan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia,” tutup Aditya.