Komnas PA Serukan Hindari Galon Guna Ulang Berpotensi BPA untuk Kesehatan Anak

VIVA Lifestyle – Dalam rangka Hari Peduli Autisme Sedunia, Komisi Nasional Kesejahteraan Anak (Comnas PA) Autisme terus bangkit, pilihlah kemasan bebas BPA. Debat dipimpin oleh Heri Chariansya Komnas PA; Dr. Catherine Tjahjadi; Ratu Ngadu Bonu Wulla, anggota Fraksi Nasdem IX DPR RI; Duta Anak Autisme Cornelia Agatha; dan pemilik Pondok Autisme Imaculata, Dr. Murni sejak lahir

Diskusi ini menyimpulkan bahwa ibu sebaiknya tidak menggunakan botol bekas yang mengandung BPA. Ketua Komnas PA Heri Chariansia mengatakan, pemberian label pada galon bekas yang mungkin mengandung BPA mengajak masyarakat untuk bermain-main tentang bahaya BPA bagi anak-anak. Tuang lebih banyak, oke?

“Kami berterima kasih kepada pemerintah dan BPOM atas perubahan kedua PercaBPOM Nomor 31 tentang Pangan Olahan Tahun 2018. Namun kesehatan anak tidak bisa menerima kewenangan tersebut,” ujarnya.

Geri juga mengatakan, jumlah penderita autisme terus meningkat di seluruh dunia. “Menurut data terakhir, satu dari 36 kelahiran adalah anak autis. BPA berperan besar dalam masalah ini. Oleh karena itu, ibu harus berhati-hati dalam memilih susu formula yang aman, yang tidak mengandung BPA.”

Dr. Imaculata Umiyati yang dikenal sebagai ibu dari anak autis sekaligus pemilik Imaculata Autism Boarding School, penelitian di Amerika menunjukkan tingginya kadar logam berat dan BPA dalam darah dan feses anak autis.

“Jadi setelah dinyatakan positif, mengandung logam berat dan BPA. Jadi jangan gunakan botol bekas yang jelas-jelas berpotensi mengandung BPA. Karena BPA butuh waktu untuk meracuni,” kata dr. Secara harfiah

Dr. Kathryn Tjahjadi mengatakan, paparan BPA disebabkan oleh panas atau gesekan, sehingga BPA larut dari galon ke dalam air. Setelah minum air, paparan BPA bisa memicu beberapa penyakit, terutama autisme. 

Makanya kita harus hati-hati dalam memilih liter. Kalau di segitiga ada kode 7, hindari. Pakai kode 1 dan 2. 4 dan 5. Itu dia. ” Aman untuk kesehatan,” kata dr Catherine Tjahjadi.

Anggota Panitia IX DPR RI Golongan Nasdem Ratu Ngadu Bonu Wulla Nasdem ini mengaku ingin memantau penerapan aturan di bidang tersebut. “Kami berterima kasih kepada BPOM atas keputusan Nomor 6 Tahun 2024 yang mengumumkan perubahan kedua atas PerkaBPOM Nomor 31 Tahun 2018 tentang peruntukan liter pakai ulang. Sudah terkendali,” ujarnya.

Pesan lainnya disampaikan Cornelia Agatha, Duta Anak Autistik, Wakil Ketua Komite Nasional PA. Merawat anak autis itu sulit, katanya. Sebaiknya hindari hal ini dengan memilih wadah yang bebas BPA. 

“Aku punya kakak autis. Bukan hanya keluarga saja yang berantakan, tapi semuanya. Ujung-ujungnya seluruh keluarga hanya fokus pada anak autis itu. Anak-anak lain juga diabaikan, sungguh menimbulkan masalah baru.” , dan mereka tidak memperhatikan,” kata Cornelia Agatha.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *