Konyol, Tentara Gadungan Ini Nekat Berkeliaran di Depan Ribuan Prajurit TNI yang Berlatih di Monas

Jakarta, VIVA – Aparat keamanan baru-baru ini dihebohkan dengan tindakan nekat pemuda asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Jeffrey Ga Koro atau JGK yang ditangkap sejumlah prajurit TNI di sekitar Lapangan Lintas Monas, Jakarta Pusat. 

Geoffrey ditangkap karena diketahui berani menyamar sebagai personel TNI gadungan pada Jumat 27 September 2024 oleh sejumlah besar Polisi Militer TNI (POM) yang sedang melakukan persiapan upacara Puncak HUT TNI ke-79 di sekitar Monas, Jakarta Pusat.

Geoffrey ditangkap saat mengenakan seragam Tugas Harian (PDH) TNI AL dengan pangkat Letnan Dua di pundak. Bahkan, sebelum ditangkap, Geoffrey Ga Koro nekat berjalan di hadapan ribuan prajurit TNI yang tengah latihan parade darat prajurit yang akan dipersembahkan pada 5 Oktober 2024 di hadapan Presiden RI Joko Widodo dan Presiden terpilih. . Prabowo Subianto di Lapangan Monas.

Kehadiran Jeffrey yang berada tak jauh dari tempat latihan prajurit Parade Kotoran Prajurit membuat prajurit TNI AL lainnya curiga. 

Selain itu, terlihat prajurit palsu dengan atribut TNI AL yang tidak sesuai. Sehingga, Polisi Militer atau Badan POM TNI yang bertugas di sekitar Lapangan Monas Silang mencurigai awak kapal yang berseragam PDH TNI AL tersebut.

Gerakan cepat dilakukan. Geoffrey akhirnya ditangkap dan diinterogasi oleh Badan POM TNI yang sedang memantau latihan Parade Pasukan, jelang perayaan HUT TNI ke-79 di sekitar Gerbang Timur Monas.

Usai ditahan untuk dimintai keterangan oleh Kasatgakkum Puspom TNI Letkol Pom Mansur, ternyata benar, Jeffrey Ga Koro tidak bisa membuktikan dirinya sebagai prajurit aktif di TNI Angkatan Laut. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Geoffrey mengaku datang ke Monas dibantu Bajaj dari wisma miliknya yang berlokasi di Jalan Kramat Sentiong, Jakarta Pusat sekitar pukul 16.30. 

Geoffrey mengaku mendapat pakaian PDH TNI AL berpangkat Letjen Sus dari pasar Turi yang dibelinya seharga 500.000 rubel. Ia pun mengaku pernah mengikuti pemilu Pa PK TNI pada Oktober 2023 lalu, namun gagal.

Dari prajurit TNI palsu tersebut, petugas TNI POM memperoleh sejumlah besar barang bukti yang diberikan Geoffrey Ga Koro, antara lain 1 tas, KTP Geoffrey Ga Koro, kartu BPJS, ATM Mandiri, ATM BRI, Bank BRI milik Geoffrey. Buku catatan Ga Koro, 1 botol minyak kayu putih, 1 botol Brasso, 1 buah charger handphone, 1 buah Hansfree, 1 buah foto ukuran 4×6 berlatar belakang merah dan 1 botol minuman keras tradisional NTT Moke.  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *