Mataram Titik Kumpul – Wanita yang pernah dilecehkan secara seksual oleh I Wayan Agus Suartama (IWAS) atau Agus Buntung mengungkap dirinya pertama kali didekati dan dipaksa pergi ke hotel.
Wanita tersebut mengatakan, kejadian tersebut bermula saat dirinya sedang duduk di Taman Udayana di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). WITA Tiba di Agus Buntung sekitar pukul 21.00.
Saat pertama kali bertemu dengan korban, Agus mengaku ingin bunuh diri karena selalu dipandang rendah oleh orang lain. Korban ini kasihan pada Agus yang tak punya dua tangan.
Setelah itu, Agus mengajak korban untuk pindah. Ia mengaku ingin memberikan hadiah kepada korban karena telah menasehati korban untuk tidak bunuh diri.
“Saya menolak dan dia berkata, ‘Kamu tidak menghormati saya, saya sedih.’ Karena kasihan saya, akhirnya saya menuruti keinginannya, kata korban Deddy Corbuzier di YouTube pada Kamis, 11 Desember 2024.
Korban kemudian membawa Agus naik sepeda motor menuju Taman Sangareang di Mataram. Di sana, Agus membelikan korban makanan dan minuman. Saat berbincang, Agus tiba-tiba meminta korban melihat pasangan yang sedang pacaran.
“Dia (Agus) bilang seperti, ‘Lihat gadis ini, sepertinya dia sedang menjual diri, aku sangat tidak suka dengan gadis seperti itu,’” kata korban menirukan Agus.
Karena hari sudah larut, sekitar pukul 00.00 WITA korban langsung hendak pulang. Namun korban yang baru menetap di Mataram mengaku belum mengenal jalan-jalan di kawasan tersebut.
“Katanya Agus mau mengantar saya pulang dan kakinya sakit saat naik sepeda motor, lalu mau istirahat dulu. Aku berteriak padanya untuk pulang, tapi dia tidak mau. “Tidak ada yang bisa saya lakukan saat itu,” kata korban.
“Bagi saya aman,” katanya. Aku juga tidak akan melakukan apa pun padamu. “Apa yang bisa saya bantu, saya tidak punya tangan,” imbuhnya.
Setelah itu, Agus mengaku ingin istirahat di rumah atau di hotel. Korban menuruti keinginan Agus karena ingin segera dibawa pulang. Namun, alih-alih beristirahat, Agus malah memesan kamar. Ia meminta pihak yang dirugikan untuk membayar uang sewa secara bersama-sama.
“Dia bilang seperti, ‘Nanti saya ganti uangmu, pakai setengah uangmu dulu’,” kata korban.
Usai memesan kamar, korban mengaku tidak mengetahui dirinya masuk kamar bersama Agus. Korban kemudian mengaku hanya ingin mengantar Agus istirahat dan langsung membawanya pulang.
Namun, Agus memaksa korban mengunci pintu kamar. Dalam kasus ini, korban langsung menolak. Agus pun mengancam korban akan berdua menikah dengannya jika berteriak.
“Katanya, ‘Kalau warga tahu kami di sini, kami akan menikah’,” kata korban.
Karena takut, korban menuruti keinginan Agus. Belakangan, Agus memaksanya untuk tidur, namun korban menolak. Saat itulah Agus yang awalnya bersikap sopan, langsung melakukan kekerasan.
Korban langsung berlari menuju kamar mandi dalam keadaan ketakutan. Kemudian dia menelepon temannya untuk meminta bantuan. Sambil menunggu pertolongan, korban merekam kejadian tersebut.
“Agus menggedor pintu kamar mandi hingga pecah. Kekuatannya sangat kuat. “Kemudian dia berbicara dengan tajam,” katanya.
Singkat cerita, Agus menelpon penjaga rumah. Saat petugas datang, korban sudah keluar dari kamar mandi. Di luar rumah, Agus memaksa korban mengembalikan uang tersebut.
Korban mengatakan, polisi setempat memberikan isyarat tangan agar korban bisa segera pergi. Namun korban tidak berani karena tidak mengetahui jalannya dan saat itu sudah pukul 01.30 WITA.
Mendengar keributan tersebut, rombongan warga mulai berdatangan. Agus menuding warga mengambil uangnya. Namun warga tak percaya pada Agus. Tak lama kemudian, teman korban tiba di sana. Korban kemudian langsung dibawa oleh temannya.