Korsel Minta Senjata Nuklir Amerika Buat Lawan Korut, China Meradang

VIVA  –  Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menunjukkan kemarahannya setelah menerima informasi mengenai pengerahan senjata nuklir yang dilakukan Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan (Korsel). Rezim Xi Jinping menyebut tindakan ini sebagai ancaman keamanan bagi kawasan Asia-Pasifik.

Meningkatnya ketegangan antara Korea Utara (Krut) mendorong Korea Selatan mencari dukungan sekutunya, Amerika Serikat, untuk mengambil tindakan pencegahan.

Seperti diketahui, militer Korea Utara secara berkala melakukan uji coba rudal balistik dan meluncurkan satelit mata-mata dalam beberapa bulan terakhir. Tindakan tersebut memicu kemarahan di Korea Selatan, yang memandang Kim Jong-un sebagai ancaman terhadap rezimnya.

Hal inilah yang membuat Korea Selatan meminta bantuan AS karena China berdiri di belakang Korea Utara.

Liu Pengyu, juru bicara Kedutaan Besar Tiongkok di Amerika Serikat, mengatakan penyebaran senjata nuklir di kawasan Asia-Pasifik akan berdampak negatif terhadap stabilitas kawasan.

“Jika Amerika Serikat meluncurkan senjata nuklir taktis di kawasan Asia-Pasifik, itu akan menjadi langkah berbahaya yang akan sangat mengancam keamanan negara-negara dan merusak perdamaian dan stabilitas kawasan,” kata Liu.

Liu juga mengatakan Tiongkok mempunyai kemampuan dalam menangani dan menjaga stabilitas di Semenanjung Korea serta menjamin perdamaian semua pihak.

“Kami akan terus menangani masalah Semenanjung Korea berdasarkan kemampuan dan posisi kami,” lapor VIVA Military kepada Voice of America (VOA). 

Liu mengutip laporan Senator AS Roger Wicker yang meningkatkan kesiapan dan kekuatan militer AS sebelum berperang dengan negara-negara seperti Tiongkok dan Korea Utara.

Pada tanggal 29 Mei 2024, Wicker menyarankan agar militer AS mengambil beberapa opsi baru dengan mengerahkan kembali senjata nuklir di Semenanjung Korea.

“Perdamaian melalui kekuatan untuk menjajaki opsi-opsi baru, seperti perjanjian pembagian tenaga nuklir di Indo-Pasifik dan penempatan kembali senjata nuklir taktis AS di Semenanjung Korea,” kata Wicker.

“Hal ini akan meningkatkan pencegahan di Semenanjung Korea seiring Korea Utara terus mengembangkan senjata nuklir dan rudal balistik yang mampu menyerang AS dan sekutu kami di Indo-Pasifik,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *