JAKARTA, Titik Kumpul – Masyarakat dihebohkan dengan kontroversi Danny Somargo dan Farhat Abbas. Keduanya bentrok usai Danny Somargo melontarkan komentar soal video wawancara Farhat Abbas.
Video ini terkait pernyataan Farhat Abbas tentang keterlibatan Danny dalam perselisihan antara Agus Salim dan Prativi Navianti terkait penyalahgunaan bantuan keuangan. Bergerak lebih banyak, oke?
Kemudian Danny Somargo menerima tantangan Farhat. Dia menanyakan alamat rumah Farhat. Namun, saat mereka hendak menemuinya, Farhat memilih untuk menghajarnya. Danny Somargo pun angkat bicara mengenai kontroversi tersebut dan memberikan versinya mengenai waktu awal.
“Timeline bulan Agustus dan podcast versiku, babak kedua itu terjadi di luar. Lalu Farhat dan timnya masuk, oke. Tiba-tiba Farhat meneleponku gan, bla, aku Farhat, oke, aku siap, Begitu saya mendengarnya, saya rasa itu adalah kutipan dari Dedi Corbusier dari acara YouTube.
Denso mengungkapkan, saat itu pihaknya ingin membantu Agus Salim dalam perselisihan dugaan penyalahgunaan sumbangan. Namun saat itu, Farhat Abbas selaku kuasa hukum Agus meminta agar proses mediasi tersebut dicatat sebagai alat bukti. Denso kemudian berinisiatif menyediakan kamera untuk merekam upacara tersebut.
“Baiklah, saya akan siapkan kamera saya, tapi kalau sudah ada kesepakatan untuk mendapatkan file untuk kebutuhan Anda, saya tidak akan angkat,” kata Danny Somargo.
Namun saat dimintai mediasi, pihak Nawi menolak karena ternyata Farhat Abbas ikut terlibat dalam proses mediasi. Pada akhirnya, proses mediasi tidak dilakukan.
“Kok Novy punya pengacara? Harusnya antara Novy dan keluarga Agus. Dia (Novyn) tunggu nanti gan. Iya, aku paham karena keadaannya sudah dilaporkan ke polisi. Tidak ada mediasi. Bete itu seperti kakak Farhat, lalu dia sering memanggil namaku.”
Saat itu, Denso tidak pernah berkomentar mengenai perselisihan antara November dan Agustus tersebut. Meski demikian, Farhat Abbas selalu membesarkan namanya di berbagai kesempatan. Denso menilai tindakan Farhat Abbas tersebut untuk membuat orang lain melihat bahwa dirinya tidak setuju dengan seluruh tindakan Novi.
“(mengumpulkan komentar) Iya, walaupun saya di tengah-tengah, karena kalau saya mau memihak, saya akan melakukan tindakan preventif terhadap dana tersebut dan menarik dana tersebut, karena dana itu dari dermawan saya. Jangan memihak, karena ini di Ini adalah wewenang dana dan bertanggung jawab atas layanan sosial.
Suami Olivia Allen ini juga mengatakan, Farhat Abbas kerap mengirimkan berbagai pesan melalui aplikasi WhatsApp terkait bulan November. Melihat hal tersebut, Denso menilai tindakan Farhat Abbas merupakan penyerangan terhadap pribadi November.
“Kalau dilihat VA, trennya Novi di sini, Novi di sana. “Bagaimana itu personalnya, pribadinya,” ujarnya.
Tak hanya Novi, belakangan mantan istri Nia Daniati ini pun ikut berubah, ia memberi isyarat kepada Danny Somargo agar tidak memihak Novi hingga ia mengetahui seperti apa Novi.
“Aku tidak pernah bilang begitu, yang dia lakukan hanyalah menyuapiku tentang hal itu untuk meyakinkanku bahwa Novi itu seperti apa yang dia bayangkan. Lalu aku bilang, kalau kamu bisa membuktikan itu benar, Datanglah padaku. Tapi kalau kamu tidak bisa membuktikannya, jangan lakukan itu, karena itu domain rakyat, tapi yang kubicarakan?
Hingga akhirnya video wawancara Farhat Abbas soal trolling Novi dipublikasikan. Saat itu, banyak yang menandai akun Danny Somargo dengan menyebut Denso sedang menjebak Novi. Dari situ Danny yang berada di Korea Selatan langsung mengomentari video wawancara Farhat Abbas dengan emoji “Tai” tersenyum.
“Videonya keluar. Orang tanya ke saya, tag saya ‘Bung, ternyata kamu memang mau menjebak Novi’, saya cek videonya. Dia bilang benar, saya komentari video itu, tanpa saya harus menyebut namanya atau karakter.
Mantan pebasket itu juga mengatakan, tujuan penambahan emoji lucu pada komentar Tae bukan untuk menyerang Farhat Abbas secara pribadi, melainkan terhadap orang-orang yang menuduhnya berusaha melibatkan Novi.
“Tujuan saya tunjuk kepada semua orang yang menuduh saya mencoba menembak Novi, tidak apa-apa, itu hak saya, yaitu saya tidak setuju dengan apa yang dia katakan, jangan sebut dia kotor. dari seorang pria. “Jika saya tidak menyukai seseorang, saya katakan, Anda tidak baik. Dia berkata: Ini adalah lelucon yang halus.