JAKARTA – Tak bisa dipungkiri, cara tidur umat Islam di bulan Ramadhan sedikit berubah dibandingkan sebelum Ramadhan. Umat Islam juga tidak banyak tidur selama Ramadhan. Karena umat Islam harus bangun pada pukul 03.00 atau 04.00 pagi untuk melihat sahur.
Bahkan ada diantara kita yang tidak kembali tidur, malah buru-buru bersiap ke kantor agar tidak begadang atau tidur. Namun tahukah Anda kalau tidur yang terganggu atau kurang tidur saat Ramadhan bisa meningkatkan kadar kolesterol. Spesialis jantung dan pembuluh darah, Dr. Herendra Medishita, Sp.JO (K) FIHA pada acara Hidup Sehat tvOne, Kamis 21 Maret 2024.
Ia menjelaskan, perubahan tidur selama Ramadhan menyebabkan kita mengalami perubahan hormonal. Seperti diketahui, saat tidur, kata Herendra, banyak hormon yang dikeluarkan tubuh.
“Salah satunya hormon relaksasi, lalu hormon kenyang yang menekan rasa lapar dan keluar saat kita tidur,” ujarnya.
Ketika kita bangun di pagi hari, kita akan melihat mimpi yang terputus. Ia menjelaskan, kurang tidur dapat menyebabkan hormon yang seharusnya dikeluarkan dalam jumlah rendah.
“Jadi jam 4 saya tidak merasa lapar karena sudah terbiasa di pagi hari, saya mulai merasa lapar. Sebaiknya kita dalam fase istirahat daripada mencerna zat besi, diberi makanan yang banyak agar lambung bisa bekerja. bekerja” jelasnya.
Ditambahkannya: “maka kita akan sering mengalami perubahan hormon metabolisme gula, metabolisme lemak dan nafsu makan. Jadi sering kali terjadi perubahan cara berpikir sehingga saya tidak punya tenaga, saya harus makan lebih banyak, saya bisa makan lebih banyak,” katanya.
Nah, untuk menghindari masalah tersebut, kita bisa melindungi diri dengan tidur lebih awal. Disarankan untuk tidak tidur setelah pukul 22.00 WIB. Di saat yang sama, Anda juga bisa mencuri waktu tidur saat istirahat, minimal 15-30 menit untuk memulihkan kondisi tubuh. Jangan lupa mengonsumsi makanan kaya serat. Sebab, makanan berserat bisa mengurangi penyerapan lemak di usus kita.