LIVE – Departemen Pertahanan Amerika Serikat (DoD) secara resmi telah mengeluarkan pernyataan terkait serangan milisi Houthi di dekat wilayah Yaman pada Selasa, 20 Februari 2024.
Departemen Pertahanan AS mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa drone yang jatuh adalah General Atomics MQ-9 Reaper.
Departemen Pertahanan AS melalui juru bicaranya Sabrina Singh mengungkapkan bahwa drone tersebut ditembak jatuh oleh rudal pertahanan udara milik milisi pimpinan Abdul Malik al-Houthi.
Indikasi awal adalah drone itu ditembak jatuh oleh rudal permukaan-ke-udara Houthi, kata Singh seperti dikutip media Yeni Safak Titik Kumpul Militer Turki.
Ini bukan kali pertama militer Amerika Serikat (AS) kehilangan drone canggih tersebut. Menurut data tambahan yang dikutip Titik Kumpul Military CNN, MQ-9 lainnya juga dihancurkan di lepas pantai Yaman pada November 2023.
Pengerahan beberapa drone AS di Laut Merah itu untuk mengumpulkan intelijen terkait misi yang dilancarkan untuk mendobrak blokade Houthi.
Singh juga mengatakan armada militer AS berhasil menghantam pasukan Houthi secara signifikan pada Januari hingga awal Februari 2024.
Menurut Singh, militer AS sudah mengetahui bagaimana Iran mengirimkan senjatanya untuk mendukung perlawanan kelompok pemberontak Yaman.
“Kami telah berhasil mengganggu pengiriman kemampuan (senjata) kepada Houthi. Kami juga melanjutkan serangan koalisi dan serangan dinamis di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi,” lanjut Singh.
“Kami tahu bahwa Iran telah menemukan cara untuk mendapatkan senjata dan kemampuan untuk melawan perlawanan Houthi,” katanya.
Sebanyak 32 serangan pertahanan diri telah terjadi terhadap Houthi, menurut Singh, sejak operasi militer yang dilakukan Amerika Serikat, Inggris Raya dan beberapa negara Asia di Laut Merah.