Titik Kumpul – Stroke, penyakit yang sering dikaitkan dengan usia tua, juga bisa menyerang usia muda. Namun jangan khawatir! Dengan menerapkan pola hidup sehat, risiko terkena stroke bisa dikurangi secara signifikan.
Mengapa stroke bisa terjadi di usia muda?
Dikutip dari beberapa sumber, salah satunya pafikabflorestimur.org, beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan stroke di usia muda antara lain:
1. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyebab utama stroke. Kondisi ini menyebabkan jantung memompa darah lebih keras dari biasanya, sehingga dinding pembuluh darah mengalami tekanan berlebih.
Seiring waktu, tekanan terus-menerus ini dapat merusak dinding pembuluh darah, menyebabkannya melemah dan lebih mudah pecah. Selain itu, tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding pembuluh darah sehingga dapat menghambat aliran darah ke otak.
2. Kolesterol tinggi
Kolesterol merupakan zat lemak yang dibutuhkan tubuh. Namun kadar kolesterol yang sangat tinggi dapat menyebabkan terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah. Plak ini terdiri dari lemak, kolesterol dan zat lain yang menempel pada dinding pembuluh darah.
Seiring waktu, plak dapat menebal dan mempersempit pembuluh darah sehingga membatasi aliran darah ke otak. Jika plak pecah, dapat terbentuk gumpalan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan stroke.
3. Kencing manis
Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Gula darah tinggi dalam jangka panjang dapat merusak pembuluh darah, baik besar maupun kecil.
Kerusakan pada pembuluh darah ini dapat meningkatkan risiko aterosklerosis (penumpukan plak pada dinding pembuluh darah) dan pembentukan bekuan darah, yang keduanya merupakan faktor risiko terjadinya stroke. Selain itu, diabetes juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi yang selanjutnya meningkatkan risiko stroke.
4. Merokok
Rokok mengandung ribuan bahan kimia berbahaya yang dapat merusak pembuluh darah. Nikotin dalam rokok dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit dan tekanan darah meningkat. Selain itu, karbon monoksida dalam rokok dapat menurunkan jumlah oksigen yang dibawa darah ke seluruh tubuh, termasuk otak. Kerusakan pembuluh darah akibat merokok dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah dan aterosklerosis, keduanya merupakan faktor risiko stroke.
5. Obesitas
Obesitas atau kelebihan berat badan merupakan suatu kondisi dimana seseorang mempunyai timbunan lemak berlebih di dalam tubuhnya. Obesitas dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes. Kondisi-kondisi inilah yang menjadi faktor risiko utama terjadinya stroke. Selain itu, obesitas juga dapat menyebabkan peradangan kronis pada tubuh yang dapat merusak dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko penggumpalan darah.
Pola hidup sehat untuk mencegah stroke
Untuk mencegah stroke di usia muda, berikut beberapa kebiasaan sehat yang bisa Anda lakukan:
1. Berolahraga secara teratur
Olahraga teratur merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah stroke. Aktivitas fisik membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menjaga berat badan ideal.
Jenis olahraga yang baik untuk kesehatan jantung, seperti aerobik, lari, berenang, atau bersepeda, sebaiknya dilakukan minimal 150 menit dalam seminggu. Selain itu, latihan kekuatan juga penting untuk menjaga kesehatan otot dan tulang.
2. Makan makanan sehat
Pola makan seimbang sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan. Makanan ini kaya akan serat, vitamin dan mineral yang dapat membantu menurunkan tekanan darah, kolesterol dan kadar gula darah.
Batasi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, kolesterol, gula dan garam. Makanan olahan, makanan cepat saji dan minuman manis harus dihindari.
3. Menjaga berat badan ideal
Obesitas merupakan faktor risiko utama terjadinya stroke. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah. Untuk mencapai berat badan ideal, padukan olahraga teratur dengan pola makan sehat.
4. Berhenti merokok
Merokok merupakan salah satu faktor risiko terpenting terjadinya stroke. Nikotin dalam rokok dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit dan tekanan darah meningkat.
Selain itu, karbon monoksida dalam rokok dapat menurunkan jumlah oksigen yang dibawa darah ke seluruh tubuh, termasuk otak. Berhenti merokok merupakan langkah penting dalam melindungi kesehatan jantung dan otak.
5. Kelola stres
Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu produksi hormon kortisol sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Temukan cara untuk mengelola stres, seperti yoga, meditasi, atau hobi yang menyenangkan.
6. Tidur yang cukup
Kurang tidur dapat mengubah keseimbangan hormon dalam tubuh sehingga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes. Usahakan tidur 7 hingga 9 jam setiap malam.
7. Periksa tekanan darah dan gula darah Anda
Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi atau diabetes, penting untuk memeriksakan kondisi ini secara rutin. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan ikuti anjuran dokter.
8. Konsumsi alkohol secukupnya
Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan mengubah ritme jantung. Jika Anda memutuskan untuk minum alkohol, lakukanlah secukupnya.