Langkah Awal Menuju Industri Hijau

VIVA Tekno – Green Business kini banyak diterapkan di berbagai sektor usaha. Konsep ini menawarkan inovasi yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan.

Menurut Kementerian Perindustrian, industri hijau adalah industri yang mengutamakan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya secara berkelanjutan.

Penyelenggaraannya bertujuan untuk melestarikan fungsi ekologi dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Contoh praktik bisnis ramah lingkungan mencakup penggunaan bahan baku yang efisien, penggunaan energi terbarukan, dan penggunaan teknologi rendah limbah.

PT Niramas Uthama, produsen makanan dan minuman yang dikenal dengan merek Inaco, telah memulai perjalanan transformasi digital perusahaan menuju bisnis ramah lingkungan.

Hal ini ditandai dengan dipasangnya sistem manajemen informasi produksi dan pemantauan energi ‘go live’ dari Schneider Electric di pabrik pusat produksi di Bekasi, Jawa Barat pada akhir Januari tahun lalu.

Pabrik ini merupakan proyek pertama yang mendigitalkan manajemen informasi produksi dan sistem pemantauan energi. Kami berkomitmen menerapkan Industri 4.0 secara bertahap,” kata Direksi Niramas Utama Adhi S Lukman saat berbicara kepada Viva Techno dan beberapa media di Bekasi, Jawa Barat.

Penerapan ‘Go Live’ bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, mengoptimalkan proses bisnis, mengembangkan kemampuan sumber daya manusia (SDM), dan memenuhi kewajiban perusahaan dalam hal penghematan energi dan pengurangan emisi karbon untuk membantu mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. SDGs). .

Investasi awal sekitar Rp4 miliar dan pabrik menargetkan penghematan energi pada mesin produksi sebesar 15-20 persen. Investasi ini diharapkan akan kembali (investasi/ROI) dalam waktu 2 tahun, ujarnya.

Berbicara mengenai industri hijau, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Julie Ardika mengatakan makanan dan minuman merupakan salah satu industri yang diharapkan dapat berperan penting dalam mencapai zero polusi (NZE).

Ia menyambut baik upaya INACO untuk melakukan dekarbonisasi dan mengubahnya secara digital menjadi industri ramah lingkungan. “Mereka (INACO) menjadi contoh bagi industri lain. Kami berharap akan lebih banyak lagi inisiatif seperti ini sehingga daya saing industri ini meningkat secara internasional,” ujarnya.

Sebagai referensi, PT Niramas Utama didirikan pada tahun 1990 dan memproduksi makanan dan minuman berkualitas tinggi berdasarkan Nata De Coco yang dikenal luas dengan merek Inako. Pabrik Sentral Inaco di Bekasi memproduksi beberapa produk inovatif seperti jelly, RTD, nata de kakao dan puding.

Pabrik ini terletak di atas lahan seluas 2,5 hektar dengan fasilitas yang lengkap. Mulai dari fasilitas penelitian dan pengembangan terpadu, gudang, perkantoran, administrasi, fasilitas kunjungan pabrik hingga demonstrasi penggunaan produk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *