Jakarta – Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) berupaya menyelesaikan perselisihan organisasi tenis meja. Selama 10 tahun terakhir, kinerja terus menurun karena permasalahan yang belum terselesaikan.
NOC Indonesia mencoba mengambil langkah taktis setelah berkomunikasi dengan Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF). Tenis meja di Indonesia diharapkan bisa kembali sukses di masa depan.
Presiden NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari mengatakan komunikasi antara partainya dan ITTF berjalan baik. Mereka telah mendapat informasi agar persoalan yang berlarut-larut ini bisa cepat teratasi.
“ITTF berkomunikasi secara intensif dengan NOC Indonesia untuk memberikan masukan dan membantu menyelesaikan permasalahan tenis meja Indonesia. Mereka sudah menyampaikan langsung kepada kami bahwa mereka sangat memperhatikan dan sangat peduli dengan perkembangan tenis meja di Indonesia,” kata Okto. . .
Kontribusi ITTF ini disambut baik oleh NOC Indonesia. Mereka terbuka untuk bekerja sama dengan siapapun dengan tujuan menyelesaikan permasalahan yang ada di bidang olahraga tanah air.
“Kami sangat terbuka untuk bekerja sama dengan siapapun, terutama federasi internasional, untuk menyelesaikan permasalahan olahraga yang muncul di Indonesia,” kata Okto.
ITTF juga akan mengambil keputusan terkait tenis meja Indonesia saat menggelar sidang umum di Busan, Korea Selatan pada 27 Februari 2024. Salah satu agendanya adalah meninjau permasalahan tata kelola anggotanya di Indonesia.
Permasalahan yang terjadi pada organisasi tenis meja Indonesia sudah banyak diungkapkan oleh mantan atlet dan harus segera diselesaikan. Mereka merasa sedih karena atlet terdampak dan prestasinya menurun.
Okto yang berpengalaman menyelesaikan permasalahan tripleisme di Pengurus Besar Persatuan Olahraga Sepeda Seluruh Indonesia (PB ISSI), yakin permasalahan tersebut akan teratasi.