JAKARTA, Titik Kumpul – Berdasarkan data Survei Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, lebih dari 57,6 persen masyarakat Indonesia mempunyai permasalahan gigi dan mulut, namun ketersediaan klinik gigi masih belum mampu memenuhi kebutuhan banyak masyarakat.
Kementerian Kesehatan RI juga telah mencanangkan program Indonesia Bebas Karies 2030 untuk menurunkan prevalensi penyakit gigi yang merupakan salah satu permasalahan kesehatan terbesar di Indonesia. Gulir ke bawah untuk detail selengkapnya!
Dr. Sp.KG Ivan Khadiutomo, Direktur Kedokteran Gigi Satu Dentistry, mengatakan saat ini banyak anak yang mengalami permasalahan gigi yang mempengaruhi kualitas hidup mereka baik dari segi kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan.
“Kami berharap tindakan seperti ini menjadi solusi untuk mencapai tujuan International Dental Federation (FDI) dan World Health Organization bahwa 50% anak usia 5-6 tahun bebas dari penyakit gigi,” kata Dr. Ivan dikutip dalam keterangannya, Senin, 11 November 2024.
Menurut dr Ivan, dengan meningkatnya penyakit gigi anak di Indonesia, lebih dari separuh jumlah penduduknya adalah anak-anak, sehingga pelayanan gigi menjadi prioritas.
“Hampir 50 dokter gigi Satu di setiap kota besar menunjukkan komitmen untuk lebih dekat dengan masyarakat. “Kami berharap dapat terus memperluas jangkauan agar semakin banyak masyarakat Indonesia yang bisa mendapatkan layanan kesehatan gigi yang handal dan berkualitas,” ujarnya.
Dr Ivan menjelaskan, kliniknya memiliki lebih dari 350 dokter gigi dan spesialis berpengalaman yang dilengkapi dengan teknologi canggih dan sistem sterilisasi ganda untuk menjamin keamanan setiap prosedur.
“Selain itu, perawatan di sini mencakup berbagai kebutuhan, mulai dari pemeriksaan rutin dan perawatan gigi anak hingga kedokteran gigi kosmetik,” jelasnya.