Libatkan 11.150 Mahasiswa, UGM Raih Rekor MURI Pembagian dan Minum Susu Terbanyak

Titik Kumpul – Fakultas Peternakan (Fapet) UGM berhasil memecahkan rekor MURI distribusi dan konsumsi susu maksimal dengan jumlah mahasiswa sebanyak 11.150 orang. Sebanyak 7.162 mahasiswa KKN UGM dan 3.988 mahasiswa dari berbagai fakultas mengikuti acara pemecahan rekor MURI ini pada Jumat, 28 Juni 2024 di UGM.

Dekan Fakultas Peternakan UGM, Budi Guntoro mengatakan, rekor MURI distribusi dan konsumsi susu terbanyak di kalangan mahasiswa dipecahkan dalam rangka memperingati Hari Susu Sedunia. Hal ini juga dalam konteks Lustrum XI Fakultas Peternakan UGM dan Lustrum XV UGM.

“Rekor jumlah mahasiswanya 11.150 orang. Ini simbol persatuan fakultas dan universitas,” kata Buddy. 

Buddy menjelaskan, tujuan pemecahan rekor MURI ini adalah untuk menyadarkan generasi muda akan pentingnya konsumsi susu dan mendorong kebiasaan sehat dalam konsumsi protein hewani khususnya susu. 

“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat positif untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi, serta mendorong perubahan menuju pola hidup yang lebih sehat,” jelas Budi.

Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah berharap rekor MURI ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada generasi muda akan pentingnya penambahan protein hewani dalam pola makannya.

Saat ini, kata Nasrullah, tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia masih rendah dibandingkan banyak negara ASEAN seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. 

“Ada kekhawatiran kesenjangan ketersediaan produk susu di masyarakat akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia kita,” kata Nasrallah.

Dalam waktu dekat, Kementerian Pertanian juga akan melaksanakan pilot project bagi anak-anak SD di Kabupaten Banyumas untuk minum susu gratis pada Agustus hingga Desember 2024. Rencananya, program tersebut akan dilaksanakan di 36 SD, termasuk 31 SD Negeri. , 3 SD swasta dan 2 madrasah dengan jumlah partisipasi 4.874.

“Pilot project ini merupakan salah satu langkah awal pembinaan generasi muda di Indonesia. “Kedepannya dapat direplikasi di daerah lain serta menjadi katalis kebangkitan produk susu Indonesia,” jelas Nasrullah.

Baca artikel menarik lainnya dari Titik Kumpul Education di tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *