VIVA – Pengurus Besar Esports Indonesia kembali meluncurkan Liga Esports Pelajar Nasional 2024. Khususnya pada tahun ini, acara tersebut akan diadakan secara offline pada 16 November 2024 di Surabaya.
Program tersebut dilakukan sebagai bentuk pembinaan terhadap siswa SMA, SMK, dan sederajat.
Melalui kompetisi ini, para peserta berkesempatan untuk mengasah kemampuannya di tingkat nasional, dan acara tersebut memberikan hiburan dan edukasi kepada para pecinta esports tingkat pelajar, sehingga menumbuhkan ekosistem esports yang lebih positif dan mendidik.
Kepala Humas dan Komunikasi PBESI Deborah Emanuella mengatakan ajang tersebut juga merupakan program pembinaan bagi para atlet esports tanah air.
“PB ESI berkomitmen untuk membina atlet-atlet esports sejak usia muda, karena hal ini sangat penting karena pada usia tersebut diharapkan mereka dapat berprestasi di masa depan”, kata Deborah.
“Untuk mewujudkan komitmen tersebut, PBESI bersama Garudaku menyelenggarakan Liga Olahraga Mahasiswa Nasional. “Nah, liga esports pelajar ini berjalan mulai tahun 2022 dan setiap tahunnya selalu ada perkembangan yang signifikan”
“Liga ini juga merupakan bagian dari strategi PBESI untuk menjaring talenta-talenta esports yang siap membawa Merah Putih di kompetisi internasional dan dengan adanya liga esports ini diharapkan kedepannya dapat melahirkan atlet-atlet yang lebih baik dari sebelumnya,” ujarnya. Dijelaskan.
Sementara itu, Kepala Akademi Garudaku Robert Aditya mengatakan, Liga Olahraga Mahasiswa Nasional tahun ini juga menawarkan beasiswa kuliah senilai Rp3,4 miliar dengan tambahan hadiah yang mengesankan.
Mahasiswa yang akan mengikuti lomba-lomba tersebut kedepannya diharapkan juga mempunyai jiwa sportifitas dan daya saing.
“Pada Liga Esports Pelajar Nasional ini kami mengusung slogan baru ‘Ini ligaku’ karena di tingkat pelajar diharapkan memiliki jiwa kompetitif dan sportifitas yang luar biasa untuk mengejar impiannya di dunia esports. Pendidikan, maka fokus PB ESI “Garudaku Academy selalu menyeimbangkan dunia game dengan dunia akademisi,” ujar Robert Aditya.
“Walaupun total penghargaan pembinaan sebesar Rp 100 juta, namun yang luar biasa adalah total beasiswa yang diberikan sebesar Rp 3,4 miliar dan kami berterima kasih kepada pihak kampus yang bersedia memberikan beasiswa 100% selama empat semester dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
