BALI – Rachel Venya berduka atas meninggalnya Yita Dali Wassink, suami aktris Jennifer Copen. Dali Wasink diketahui meninggal dunia akibat kecelakaan pada Kamis 18 Juli 2024 dini hari di Jalan Sunset Road, Seminyak, Bali. Jenazah Dali Wasink dikremasi di Krematorium Kerth Semadi, Kuta Selatan pada Jumat malam. Badung, Bali.
Mendengar kabar duka meninggalnya Dali Wasink, Rachel Vennya tak berhenti. Bagaimana tidak, Dali Wasink dikenal sebagai ayah yang sangat baik bagi putrinya, Kamari. Ia rajin membuat konten di media sosial bersama Kamari yang akhirnya dianggap sebagai momen mengharukan bagi netizen. Scroll untuk mengetahui cerita lengkapnya, yuk!
“Aku nangis banget. Jarang nangis buat laki-laki lain, sumpah dadaku gak sanggup. Padahal aku hanya melihat sekilas Papa Dali, Mama Jane dan pembantunya,” tulis Rachel Vennya mengutip postingan Instagram @rumpi_gosip . , Sabtu 20 Juli 2024.
Dali Wasink kerap mengajak Kamari bermain sambil belajar bersama. Ia dinilai sangat siap menjadi seorang ayah karena tidak hanya bisa mengandalkan istrinya, tapi juga bisa mengasuh anak-anaknya dengan baik.
Di tengah kesedihannya, Rachel Venna bertanya-tanya bagaimana nasibnya jika pacarnya, Salim Nauderer meninggalkannya. Rachel Venya tak bisa membayangkan betapa hancurnya dirinya jika Salim Nauderer pergi selamanya.
“Saya kira kalau saya tinggalkan Salim seperti ini, saya benar-benar pingsan,” kata Rachel Venya.
Alasan Rachel Venna merasa tidak bisa hidup tanpa kekasihnya adalah karena selama ini Salim Naudred memperlakukannya seperti seorang ratu. Salim Nauderer siap melakukan apa saja untuk Rachael Vennya, mulai dari membukakan pintu mobil hingga melakukan pekerjaan sederhana.
“Sekarang aku nggak bisa berbuat apa-apa. Dia yang melakukan semuanya. Mulai dari membuka pintu mobil hingga membuka plastik sambal, Salim yang melakukan semuanya. Aku tidak bisa melakukannya lagi,” kata Rachel Venya.
“Dulu bisa angkat galon, sekarang tutup botol tidak bisa dibuka begitu saja karena manja,” imbuhnya.
Rache Vennya merasa sedih dan sedih memikirkan semua perbuatan baik yang dilakukan Salim Nauderer. Jadi, dia merasa tidak bisa hidup tanpa kehadiran kekasihnya.
“Hah, sedih banget, nggak bisa melewati hari ini, betul,” tutupnya.