Jakarta – Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui berbagai jalur, antara lain kontak langsung, udara, makanan, air, dan serangga. Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, parasit dan jamur. Untuk melindungi anak dari berbagai penyakit menular, imunisasi atau vaksinasi merupakan salah satu pilihan yang paling efektif.
Vaksin bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk meningkatkan respons imun spesifik yang dapat melawan patogen penyebab penyakit. Berikut beberapa bahaya penyakit menular dan jenis vaksinasi yang dapat melindunginya berdasarkan anjuran dokter anak, Konsultan Tumbuh Kembang Sosial Anak, dan Satgas Imunisasi IDAI. Gulir ke bawah untuk melihat artikel selengkapnya. 1. Flu
Bahaya : Radang saluran pernapasan dan paru-paru akibat virus flu.
Vaksinasi: Vaksinasi flu diberikan pada usia 6 dan 7 bulan dan diulang setahun sekali. 2. Campak dan Rubella
Bahaya: Radang paru-paru dan otak akibat virus campak; kerusakan otak, jantung, mata dan telinga janin akibat virus rubella.
Vaksinasi: Vaksinasi campak-rubella (MR) diberikan pada usia 9 bulan, 18 bulan dan di sekolah dasar tanggal 1 Maret. kelas dikelola. Ensefalitis Jepang (JE)
Bahaya: Meningitis yang disebabkan oleh virus Japanese ensefalitis.
Vaksinasi: Vaksin JE diberikan pada usia 10 bulan.4. Varicella (cacar air)
Bahaya : Kerusakan kulit dan mata akibat virus cacar air.
Vaksinasi: Vaksin varicella diberikan pada usia 12 bulan 18 bulan,5 tahun. Hepatitis A
Bahaya : Radang hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A.
Vaksinasi: Vaksin hepatitis A diberikan pada usia 1 tahun.6. tipus
Bahaya : radang usus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.
Vaksinasi: Vaksinasi terhadap penyakit tifus dilakukan pada usia 2,7 tahun. Demam berdarah
Bahaya : pembekuan darah, pendarahan, syok akibat virus dengue.
Vaksinasi: Vaksinasi demam berdarah diberikan dua kali dengan selang waktu 3 bulan antara usia 6 dan 45 tahun.8. Virus papiloma manusia (HPV)
Bahaya : Kanker serviks yang disebabkan oleh virus HPV.
Vaksinasi: Vaksin HPV diberikan dua kali kepada siswa sekolah dasar kelas 5 dan 6 serta kelas 1 sekolah menengah pertama (usia 11, 12, dan 15).9. Hepatitis B
Bahaya : Radang hati dan kanker hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B.
Vaksinasi: Vaksin hepatitis B diberikan segera setelah lahir, kemudian pada usia 2, 3, 4 dan 18 bulan.10. TBC (TBC)
Bahaya : Radang paru-paru, otak dan kelenjar yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis.
Vaksinasi: Vaksin BCG diberikan segera setelah lahir.11. polio
Bahaya: Kelumpuhan akibat virus polio.
Vaksinasi: Vaksin bOPV diberikan segera setelah lahir dan pada usia 2, 3, 4, dan 18 bulan; Vaksin IPV diberikan pada usia 4 dan 12 bulan. Difteri, Pertusis, Tetanus (DPT)
Bahaya: penyumbatan saluran napas dan miokarditis akibat racun difteri; batuk/batuk selama 100 hari karena bakteri pertusis; Kekakuan pada mulut, punggung dan otot pernafasan akibat keracunan tetanus; Peradangan pada paru-paru dan otak yang disebabkan oleh bakteri Hib.
Vaksinasi: Vaksin DPT-HepB-Hib (Penta) diberikan pada umur 2, 3, 4, dan 18 bulan; Vaksin DT diberikan kepada sekolah dasar kelas 1. Vaksin TD akan diberikan di sekolah dasar kelas 2 dan 5.13. Pneumokokus
Bahaya: Radang paru-paru dan otak yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus.
Vaksinasi: Vaksin PCV diberikan pada umur 2, 3, 12 bulan (sesuai anjuran Kementerian Kesehatan) atau pada umur 2, 4, 6 dan 12-15 bulan (sesuai anjuran IDAI) 14 . Rotavirus
Bahaya : Muntah, diare, dehidrasi berat akibat rotavirus.
Vaksinasi: Vaksin rotavirus diberikan pada umur 2, 3 dan 4 bulan (Departemen Kesehatan) atau pada umur 2, 4 dan 6 bulan (IDAI).
Berbagai penyakit menular menimbulkan risiko yang signifikan terhadap kesehatan individu, terutama anak-anak. Oleh karena itu, vaksinasi penting untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut dan melindungi kesehatan masyarakat secara umum.
Setiap vaksin dirancang untuk merangsang respon imun spesifik terhadap patogen tertentu, sehingga tubuh siap melawan infeksi jika terkena infeksi di kemudian hari. Untuk memastikan perlindungan optimal terhadap berbagai penyakit menular, penting untuk mengikuti jadwal vaksinasi yang dianjurkan.