Lucky Hakim Siap Eksplor Potensi Mangga di Indramayu

JAKARTA, Titik Kumpul – Indramayu, sebuah kabupaten di Jawa Barat, sudah lama dikenal sebagai Kota Mangga. Julukan tersebut tidak berlebihan mengingat pohon mangga dengan berbagai varietas dan varietas tumbuh melimpah hampir di seluruh wilayah, mulai dari pusat kota hingga pelosok desa. Saat musim panen, antara Oktober dan Desember, Indramayu menjadi “lautan mangga” dengan produksi mencapai 150 juta kilogram. 

Potensi besar tersebut menarik perhatian Laki Hakim, tokoh masyarakat kelahiran 1978 yang kini menjadi calon Kabupaten Indramayu. Dalam salah satu program aksinya, Lucky menyoroti optimalisasi pengelolaan kapasitas penjualan mangga sebagai salah satu strategi utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Gulung lagi, oke?

“Indramayu dijuluki Kota Mangga karena banyaknya pohon mangga, hampir setiap rumah terdapat pohon mangga, pinggir jalan, perkampungan bahkan persawahan. “Jenis dan ragamnya bermacam-macam,” kata Lucky Hakim, mantan tokoh agama yang kini menjadi calon dari daerah pemilihan Indramayu.

Namun, menurut Lucky, potensi besar tersebut justru menjadi tantangan bagi petani mangga. Saat musim panen tiba, banyak petani yang harus menderita kerugian akibat anjloknya harga. Menurut dia, hal itu terjadi karena kelalaian pemerintah setempat.

“Oktober hingga Desember, Indramayu ibarat lautan mangga. Padahal, jika pemerintah daerah serius berperan aktif dalam hal anggaran, pembinaan, dan dukungan, seharusnya bisa bermanfaat bagi petani mangga.” Sebaiknya tidak ada pengelolaan, karena harganya akan turun, banyak petani yang mati saat memanen mangga,” kata Laki.

Salah satu langkah konkrit yang disiapkan Lucky adalah menjalin kemitraan dagang antar kawasan dan antar negara dengan fokus menjadikan mangga sebagai komoditas unggulan Indramayu di kancah internasional. Lucky juga mengatakan pihaknya berencana mengadopsi teknologi modern dalam budidaya mangga untuk terus berproduksi sepanjang tahun dengan menggunakan sistem regional.

“Saya menanam berbagai jenis mangga bersama rekan saya, Bu Ingrid, dan mereka bisa menghasilkan buah sepanjang tahun dengan metode rotasi lapangan. Jadi kami bisa memasok mangga ke Eropa dan Timur Tengah. Harga mangga di Eropa sangat tinggi. “Kita bisa dukung perdagangan intra BUMD lintas kabupaten dan luar negeri. Kita bisa ekspor mangga,” kata Lucky.

Selain bisnis, Lucky mempunyai potensi besar untuk mengembangkan agrowisata berbasis kebun mangga. Dengan kebun buah yang buka sepanjang tahun, Indramayu tidak hanya menjadi pusat komersial mangga tetapi juga menjadi destinasi wisata yang menarik wisatawan domestik dan mancanegara.

Terdapat potensi agrowisata di kebun mangga yang berbuah sepanjang tahun. Insya Allah semua ini akan saya lakukan untuk mencapai Indramayu yang sejahtera, tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *