Titik Kumpul – Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak atau BBM, salah satunya adalah meningkatkan penggunaan kendaraan listrik dengan memberikan insentif atau kelonggaran.
Selain itu, melalui Pertamina, pemerintah juga memadukan ekstrak tumbuhan dengan minyak fosil sebagai bahan bakar bioetanol, dimulai dengan biodiesel dan Pertamax Green 95.
Bahan bakar yang memadukan senyawa dari minyak sawit atau ekstrak tumbuhan ini selain bertujuan untuk mengurangi emisi dan sulfur, juga meringankan beban negara yang mengimpor minyak fosil yang masih diproduksi.
Pertamax Green 95 merupakan pengembangan baru Pertamina untuk bensin bioetanol yang dirilis tahun lalu. Sebelumnya, bahan bakar yang menggunakan sari tebu hanya dijual di beberapa SPBU di Jakarta dan Surabaya.
Kini jumlah SPBU yang menyediakan bahan bakar baru ini sudah mulai bertambah, tidak hanya Pertamina dengan nomor depan 31, namun masing-masing SPBU dengan kode 34 juga mulai menjualnya.
Tak hanya Pertamax Green 95, ke depan Pertamina tengah menyiapkan bioetanol terbaru, dan bensin murni akan dihapuskan secara bertahap. Rencana tersebut dibatalkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
“Sekarang kami berencana segera mempromosikan bioetanol pengganti bensin agar polusi udara bisa cepat berkurang karena sulfur sudah mencapai 500 ppm,” kata Luhut, dikutip dari Instagram pribadinya pada Kamis, 11 Juli 2024.
Luhut berharap jenis bensin yang beredar di pasaran ke depan memiliki kandungan sulfur yang lebih rendah sehingga lebih ramah lingkungan dibandingkan bensin berbahan minyak fosil.
“Kita mau sulfurnya 50 ppm, sekarang prosesnya dilakukan oleh Pertamina. “Jika semuanya berjalan sesuai keberuntungan, saya yakin kita bisa lebih berhemat dan memberikan subsidi yang tidak tepat,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan BBM bersubsidi seperti Pertalite akan naik dari RON 90 menjadi RON 92 karena adanya aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan). bahwa oktan minimum terlibat. 91 terjual.
Lebih lanjut Nicke menjelaskan, pada program langit biru tahap kedua tahun depan, hanya akan tersedia 3 produk untuk mesin bensin kendaraan bermotor. yaitu Pertamax Green 95, Pertamax Turbo (RON 98) dan Pertamax Green 92.
Artinya, hanya Pertamax Turbo yang masih menggunakan bahan baku minyak fosil murni, dua produk lainnya sudah dicampur etanol atau ekstrak tumbuhan dengan kadar yang berbeda-beda.