Lulus Doktor 2,5 Tahun, Eka Budiarto Raih IPK 4,0

VIVA Depok – Eka Budyarto menorehkan sejarah di Fakultas Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia (UI). Ia berhasil menjadi mahasiswa pertama yang menyelesaikan program doktoralnya dalam waktu dua setengah tahun. Pencapaian luar biasa tersebut diraih melalui makalah yang memaparkan model adaptasi psikososial keperawatan psikiatri bagi keluarga caregiver pasien skizofrenia di daerah terdampak badai badai.

Eka juga meraih nilai sempurna 4,0 untuk Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)-nya sehingga ia mendapat predikat nilai tertinggi. Kesuksesan Eka dalam mengenyam pendidikan tinggi membuktikan bahwa kesederhanaan latar belakang yang dimilikinya tidak menjadi kendala dalam mencapai cita-citanya.

Ia dilahirkan dalam keluarga sederhana asal Pekalongan, Jawa Tengah. Orang tuanya hanya bersekolah sampai pendidikan dasar. Namun orang tua Eka berhasil memberinya pendidikan setinggi-tingginya. Setelah menyelesaikan gelar sarjananya, Eka bercita-cita menjadi dosen dan saat ini bekerja di Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.

“Kesempatan menjadi guru membuat saya ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Perjalanan ini tidaklah mudah, namun perlu kerja keras, doa, dan dukungan keluarga serta sahabat. “Saya selalu percaya bahwa tidak ada yang mustahil,” kata Eka usai promosi doktor yang digelar di Gedung Pendidikan dan Penelitian FIK UI pada Selasa, 24 September 2024. “Belajar dan bertumbuh dari setiap tantangan. Saya melihatnya sebagai peluang.”

Tesisnya yang berjudul “Model Adaptasi Psikososial Keperawatan Psikiatri Bagi Pengasuh Keluarga Menuju Efikasi Diri dan Ketahanan Dalam Perawatan Pasien Skizofrenia di Daerah Tergenang Banjir” telah memberikan kontribusi yang berarti bagi dunia keperawatan. memberikan kontribusi yang signifikan. Di bawah bimbingan promotor Dr. Mustikasari, S.K.p. dari MARS., dan ko-promotor Sali Rahadi Asih, M.Psi., MGPCC, Ph.D., psikolog, profesor. Besral, S.KM., M.A., Eka mengembangkan model yang bertujuan untuk meningkatkan efikasi diri dan ketahanan psikologis pada keluarga yang merawat penderita skizofrenia di daerah rawan gelombang badai. Ya.

Eka mengatakan, situasi skizofrenia di daerah pasang surut memerlukan perhatian khusus karena kombinasi dampak banjir dan kondisi mental pasien yang rapuh mengakibatkan beban psikososial yang semakin berat.

“Penelitian saya menunjukkan bahwa keluarga yang merawat penderita skizofrenia menghadapi dua tantangan besar: kesehatan mental pasien dan frekuensi bencana alam,” katanya.

Model yang dikembangkan Eka memadukan model adaptif Roy dengan model promosi kesehatan Pender yang berfokus pada peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pengasuh keluarga. Model ini dirancang untuk memberikan kepercayaan diri keluarga dalam menghadapi tantangan pengasuhan, membangun hubungan keluarga yang lebih baik, dan mengelola dukungan sosial dan emosional.

“Pelatihan bagi keluarga pasien telah terbukti meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, yang pada akhirnya memperkuat ketahanan psikologis dalam menghadapi dua tekanan utama: skizofrenia dan gelombang badai.” “Kami berharap model ini akan memberikan manfaat nyata bagi keluarga yang merawat pasien di daerah yang terkena dampak,” katanya.

Pak Eka berharap hasil penelitiannya dapat digunakan oleh pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan dan BNPB sebagai acuan dalam merumuskan kebijakan manajemen keperawatan jiwa pada saat bencana.

“Model adaptasi ini dapat dijadikan sebagai media edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai dampak gelombang badai dan cara mengatasinya secara mandiri,” harapnya.

Dekan FIK UI Dr. Agus Setiawan mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi yang diraih Eka. Hasil ini merupakan sebuah prestasi yang patut dibanggakan oleh FIK UI.

“Kami sangat bangga atas prestasi Eka Budiart yang berhasil menyelesaikan PhD-nya dalam waktu yang sangat singkat. “Hal ini tidak hanya membanggakan FIK UI, tetapi juga menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi. “Ini merupakan pencapaian luar biasa yang menginspirasi kami untuk terus memberikan dampak positif bagi masyarakat.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *