Batavia – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sedang melakukan proses banding terhadap pemain Amerika Maarten Paes agar bisa membela timnas Indonesia dan tidak terkendala biaya latihan.
Level PSSI diperhitungkan dalam penghitungan biaya sejak awal (sebelum sidang banding), kata Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulinga dalam rekaman audio di Batavia, Rabu.
Hal ini menanggapi pemberitaan media yang menyebutkan negara mengajukan tuntutan ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) agar pemain Maarten Paes bisa bermain bersama timnas Indonesia.
Paes yang saat ini melanjutkan karirnya sebagai penjaga gawang di tim utama FC Dallas ini merupakan keturunan Indonesia, tepatnya dari neneknya yang berasal dari Pare, Kediri, Jawa Timur.
Kartu Tanda Penduduk (KTP) Indonesia sudah menjadi penjaga gawang (KTP) berusia 26 tahun, namun gagal membela timnas Indonesia. Paes dilarang bergabung dengan tim Belanda U-21 ketika ia berusia 22 tahun berdasarkan peraturan FIFA.
PSSI juga telah mengajukan gugatan ke Pengadilan Arbitrase Olahraga agar Paes Garuda bisa melindungi tim untuk lebih banyak pertandingan di masa depan, termasuk kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Menanggapi rumor biaya pengusutan pengaduan tersebut mencapai Rp 10 miliar, Arya mengatakan PSSI sudah menyiapkan biayanya.
“Kalau kita lihat biayanya, kita tahu dari awal bahwa (Maarten Paes) tidak mungkin menjadi WNI,” ujarnya.
“Coba logika sederhananya, kalau kendala biaya, kami tidak akan menjadikan sebagian WNI. Biayanya tidak kami hitung karena tidak masalah,” tambah Arya.
Ia meminta masyarakat tidak memanipulasi proses melainkan menunggu proses dilakukan oleh tim PSSI yang beranggotakan ahli di bidangnya.
“Simpan saja, serahkan pada ahlinya di tim Pak Eric (Presiden PSSI Eric Thohir), saya tidak bilang bagus, kita belum tahu, tapi sudah terbukti tim-tim ini punya kapabilitasnya,” tutupnya. Semut )