Jakarta, Titik Kumpul – Penjaga gawang naturalisasi Indonesia Maarten Paes resmi bergabung dengan skuad Garuda untuk putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026.
Meski kehadirannya disambut dengan penuh antusias, namun Paes mengaku ada beberapa tantangan yang harus ia hadapi, terutama dalam hal penyesuaian zaman dan padatnya jadwal pertandingan.
Dalam wawancara eksklusif dengan FIFA, Martin Paes mengatakan perbedaan budaya bukanlah kendala utamanya.
“Saya tidak terlalu peduli dengan perbedaan budaya. Saya pikir ada banyak kesamaan antara gaya hidup saya dan budaya lokal,” ujarnya.
Namun, Martin Paes menegaskan, permasalahan terbesar adalah perbedaan waktu antara Amerika Serikat dan Indonesia.
“Saya pikir tantangan terbesar bagi saya adalah beradaptasi dengan waktu penerbangan dan perbedaan waktu. Terkadang Anda harus bermain dua hari sekaligus. Itu tantangan besar,” kata kiper berusia 26 tahun itu.
Meski demikian, Paes optimis mampu mengatasi kesulitan tersebut. Dukungan keluarga dan para pelatih Timnas Indonesia menjadi tambahan motivasi baginya.
“Saya memiliki tim hebat di sekitar saya yang membantu saya mengatasi masalah ini. Dan saya pikir ya, saya siap menghadapi tantangan ini,” kata Paes.
Selain itu, Maarten Paes juga mengungkapkan semangatnya untuk belajar bahasa Indonesia.
“Saya juga suka belajar bahasa Indonesia. Saya pikir segalanya akan menjadi lebih mudah dalam beberapa bulan mendatang,” tambahnya.
Paes diketahui dipanggil Shin Tae-yong untuk memperkuat skuad Indonesia menghadapi Bahrain pada 10 Oktober 2024 dan China pada 15 Oktober 2024 sebagai bagian dari turnamen kualifikasi Piala Dunia 2026. Dia terluka sebelumnya. tapi sekarang sudah pulih dan siap beraksi.