Mahasiswi Unissula Semarang Panjat Tower, Dikira Mau Bunuh Diri Ternyata…

Semarang – Informasi dalam artikel ini tidak dimaksudkan untuk mendorong siapa pun melakukan hal tersebut. Jika Anda mengalami depresi yang ingin bunuh diri, bicarakan dengan seseorang yang dapat membantu Anda, seperti psikolog, psikiater, atau klinik psikiatri.

Shafa Az Zahra, 22, mahasiswi psikologi Universitas Islam Sultan Akun (Unisula) Semarang, Jawa Tengah, meninggal setelah video dirinya memanjat menara menjadi viral di media sosial.

Berdasarkan unggahan akun @Pai_C1 pada 13 Maret 2024, perempuan asal Desa Kalisat Kidul, Kecamatan Kalibening, Panjarnegara ini terlihat memanjat menara setinggi sekitar 100 meter.

Lokasi tower diketahui berada di belakang gedung Fakultas Teknik Industri Unisula. Pemadam kebakaran dan polisi Kota Semarang langsung mendatangi lokasi setelah mendapat informasi.

Informasi yang dihimpun, Shafa sempat melayang selama 15 menit dan akhirnya terpaksa turun pada pukul 15.00 WIB.

Penampilan buruk siswa tersebut dijadikan tontonan siswa lainnya. Banyak yang mengira Shafa akan bunuh diri.

Namun belakangan terungkap bahwa Shafa melakukan aksi berbahaya tersebut untuk menguji adrenalinnya. Hal itu terlihat dari status WhatsApp yang dibagikannya.

“Aku mau berenang, sumpah, kalau aku bunuh diri, aku sangat sederhana dan bodoh. Itu akan membuang-buang energi adrenalin. Tapi banyak orang yang menunggu di bawah. “Aku terlalu takut untuk turun, aku berteriak. , makanya aku takut,” tulis Shafa, Rabu sore

“Tolong bantu, saya ingin ke atas. Aku tidak takut terjatuh, tapi aku merasa stres karena aku sangat pemalu. Di mana saya meletakkan wajah saya saat turun? Apa yang bisa saya katakan, wah, bagaimana saya bisa menjelaskannya. Pikiranku masih lembut, oh tolong, aku kasihan pada orang-orang di bawah Mickey. “Ginny punya hormon, dan itu tidak apa-apa,” lanjutnya.

Wali Kota Semarang Dumkar Listino mengatakan, Shafa masih terlihat di ketinggian 25 meter.

“Saat kita sampai di lokasi, tinggi laki-laki itu masih 20-25 meter. Dari saksi pertama sampai di ujung 100 meter. Lalu turun sendiri,” kata Listono kepada wartawan.

Petugas pemadam kebakaran kemudian berusaha meyakinkan Shafa untuk turun, namun saat petugas mencoba memanjat menara, Shafa turun sendiri. “Kita tanya kapan kita mendarat dan jawabannya untuk tes adrenalinnya. Dia tertawa seperti itu. Jadi keadaan emosinya patut dipertanyakan. Kita harus menyelamatkannya apapun yang terjadi,” pungkas Listino.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *