Jakarta, Titik Kumpul – Maya Estianti, musisi populer dan ibu tiga anak di Indonesia, baru-baru ini mengungkapkan pandangannya tentang pernikahan anak-anaknya dan bagaimana ia mengikuti tradisi agama Jawa dalam hal tersebut.
PASANGAN Pahlawan, Cucu Tjokroaminoto, Maya menjelaskan, kepercayaan leluhur melarang ketiga anaknya menikah di tahun yang sama.
Dalam podcast Need A Talk di YouTube baru-baru ini, Maya mengungkapkan bahwa kepercayaan masyarakat Jawa melarang saudara kandung menikah di tahun yang sama karena dapat menimbulkan masalah hubungan.
Larangan ini tak lepas dari pengalaman kakak perempuannya, Maya, yang menikah dan akhirnya bercerai di tahun yang sama.
“Orang Jawa bilang (kakak nikah setahun) haram. Iya, katanya mitos kalau hubungannya bisa jelek. Itu yang terjadi pada saya,” ujarnya.
Maya pun mengaku belum ada satu pun anak-anaknya yang memutuskan tanggal pernikahannya. Meski demikian, Maya sudah terbuka soal kesiapan pernikahan anak-anaknya. Ia mengungkapkan, dirinya mengaku kedua anak sulungnya, Al Ghazali dan El Rumi, ingin segera menikah.
“Al Ghazali atau El Rumi siap izin menikah di usianya, itu benar. Saya yakin hubungan ini ada di tangan Tuhan, campur tangan dan izin Tuhan,” kata Maia.
Sedangkan anak bungsu Maya, Dul Jaelan, belum berusia 24 tahun dan belum diperbolehkan menikah. Meski demikian, Maya menegaskan, penting untuk tidak terlalu lama menjalin hubungan dan tidak bergantung pada masa depan orang lain.
Maya Estianti pun menegaskan, dirinya tidak akan terlalu banyak menuntut calon pasangan anaknya agar bisa dekat dengannya. Ia menjelaskan, dirinya akan menghormati dan menghormati calon menantunya.
“Kalau harus bertahan, itu juga tidak benar. Aku bukan ibu mertua yang enggan. Pokoknya calon menantuku, jangan khawatir Maya Estianti, karena aku sangat menghargaimu. Aku menghargaimu. Aku mencintai anak-anakku.” Kata Maya.
Sebagai seorang ibu sekaligus ibu mertua, Maya merasa sudah kewajibannya untuk menyayangi menantunya seperti anaknya sendiri. Ia menegaskan, dirinya tidak akan terlibat dalam pekerjaan keluarga setelah anak-anaknya menikah.
“Aku tidak akan pernah memaksamu dan anak-anakmu untuk menemui ibunya seminggu sekali, tidak, karena aku tahu anak-anak sedang sibuk kan? Jadi tidak perlu,” jelasnya.