Majelis Dewan Guru Besar PTN-BH Kumpul di USU, Bahas Apa?

VIVA – Universitas Sumatera Utara (USU) menyelenggarakan Rapat Dewan Guru Besar Institut Hukum Pemerintahan Perguruan Tinggi (MDGB PTN-BH) dengan tema “Membangun Komunitas Kuat Melalui Kampus dan Hubungan Industrial” yang diikuti 21 perguruan tinggi . Negara. Indonesia, Kamis-Sabtu 27-29, 2024 pada bulan Juni yang pembukaannya akan bertempat di gedung Digital Learning Center USU. 

Tiga pembicara yang hadir dalam rangkaian pertemuan ini diantaranya adalah perwakilan dari Kementerian Pertanian yang membawakan materi tentang “Percepatan Pembangunan Pertanian dalam Respon terhadap Perubahan Iklim dan Krisis Pangan Global”.

Selain itu, Direktur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr.rer. Abdul Haris, M.Sc. dan materi “Peran Guru Besar dalam Pembangunan Nasional”, bersama Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. dr. Muryanto Amin S.Sos., M.Si., dengan materi “Membangun Kekuatan Masyarakat Melalui Perguruan Tinggi dan Hubungan Industrial”. 

Prof. dr. Muryanto Amin S.Sos, M.Sc., dalam pemaparannya menjelaskan bahwa hubungan perguruan tinggi dan industri dapat memperkuat penelitian yang mengarah pada inovasi yang lebih baik untuk memecahkan permasalahan strategis yang muncul di Indonesia dan didukung oleh kebijakan industri.

“Saya berharap kegiatan ini dapat terus berjalan dengan baik dan bersama-sama kita dapat menyelesaikan permasalahan bangsa dengan melaksanakan ide-ide strategis Dewan Guru Besar,” kata Rektor USU pada Senin, 1 Juli 2024.

Sementara itu, Ketua Dewan Guru Besar PTN-BH, Prof. dr. Andi Pangerang Moenta, S.H., M.H., DFM., sebelumnya menjelaskan, posisi Dewan Guru Besar kini memerlukan pelestarian perjuangan, mengingat rancangan Undang-undang Pendidikan Tinggi Pemerintah tentang kehadiran guru besar belum ada.

Oleh karena itu, berdasarkan pertemuan pertama yang sebelumnya dilakukan di Universitas Hasanuddin pada Desember lalu, perebutan kehadiran guru besar terus berlanjut dengan membahas isu-isu strategis mulai dari ketahanan pangan hingga urgensi pembangunan komunitas. 

Jabatan guru besar ini sangat penting karena beliau merupakan pemikir nasional yang melahirkan ide-ide strategis, tambahnya. Refleksi mendalam di berbagai bidang akan terus dikembangkan pada pertemuan-pertemuan mendatang agar berkelanjutan dan kokoh. 

“Pertemuan ini merupakan kegiatan rutin MDGB PTN-BH untuk membahas isu-isu strategis yang dibahas dalam perjalanan ini dengan menghadirkan materi dari 3 narasumber. Saya berharap dengan pertemuan ini kita dapat menunjukkan kehadiran guru besar di seluruh Indonesia, sehingga melahirkan pemikiran strategis. dan dapat menyelesaikan permasalahan bangsa,” kata Ketua MDGB PTN-BH. 

Ketua DGB USU prof. dr. Sudah punya. Rosmayati, MS., menjelaskan, tema yang dipilih dalam pertemuan ini didasari oleh adanya hubungan yang sangat erat antara perguruan tinggi dan industri dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia, mulai dari kemiskinan, korupsi, hingga pelemahan hukum. dan kualitas demokrasi. . Para profesor memerlukan pemikiran strategis untuk memitigasi tantangan-tantangan dalam pembangunan bangsa. 

Prof. Rosmayati juga menyampaikan bahwa ketiga narasumber akan saling membantu untuk mendorong penguatan masyarakat nasional dalam pembangunan bangsa. 

Prof. dr. Sudah punya. Rosmayati, MS., menjelaskan MDGB PTN-BH sendiri memiliki empat komisi, sedangkan DGB USU memiliki lima komisi. Bedanya, komisi DGB USU memasukkan internasionalisasi sesuai dengan prioritas USU saat ini.

“Komisi DGB USU yang kelima dibentuk untuk memajukan standar internasional USU, karena prioritas USU adalah perbaikan,” tambah Prof. Rosmayati.

Kegiatan MDGB-PTNBH di USU sendiri dibuka di gedung Digital Learning Center dan ditutup di Danau Toba, Parapat. Kegiatannya sendiri juga diisi dengan penampilan seni pertunjukan Sumut.

Baca artikel menarik VIVA Education lainnya di tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *