Titik Kumpul – Konflik di Timur Tengah dipastikan akan memanas setelah Angkatan Laut Amerika (US Navy) meminta pemerintah Australia mengerahkan kapal perang ke Laut Merah pada Kamis 14 Desember 2023.
Permintaan militer Amerika Serikat (AS) kepada Angkatan Pertahanan Australia (ADF) telah dibenarkan oleh bendahara Australia Jim Chalmers.
Menurut Chalmers, militer AS secara khusus meminta militer Australia mengirimkan armada kapal perang ke Laut Merah.
Dalam keterangannya, Chalmers menyampaikan permintaan Amerika Serikat atas dasar peningkatan kekuatan multinasional.
Apa yang diinginkan Angkatan Laut AS tak lepas dari ancaman yang kerap muncul pasca agresi militer Israel di Jalur Gaza Palestina sejak 7 Oktober 2023.
Chalmers tidak memberikan tanggapan rinci atas permintaan Amerika tersebut. Namun, ia menekankan bahwa Australia telah lama memberikan kontribusi militer di kawasan Timur Tengah.
“Ini adalah bagian dunia yang sulit. Selain pelayaran militer, ada banyak pelayaran komersial di kawasan itu,” kata Chalmers.
“Kami telah berkontribusi dalam pemerintahan bersama di kawasan,” ujarnya seperti dilansir Titik Kumpul Military dari 9News.
Seperti diketahui, sejumlah kapal perang Angkatan Laut AS kerap diserang, kemungkinan besar berasal dari milisi Houthi Yaman.
Pada awal Desember 2023, kapal perusak USS Carney (DDG-64) Angkatan Laut AS diserang rudal Houthi di Laut Merah.
Selain itu, serangan Houthi di selat Bab el-Mandeb juga menghancurkan kapal tanker Strida berbendera Norwegia. Milisi Houthi juga membajak kapal Israel Galaxy Leader pada 20 November 2023.
Sebelum berita ini dimuat, Menteri Pertahanan Australia Richard Marles diklaim akan mempertimbangkan permintaan Amerika Serikat. Sementara itu, militer Australia belum memberikan pernyataan resmi.