Makna Mendalam di Balik Perayaan Hari Raya Nyepi

Titik Kumpul – Hari Raya Nyepi merupakan hari raya suci yang merupakan Tahun Baru Hindu. Festival ini memiliki makna filosofis dan spiritual yang mendalam. Diperingati setiap tahun pada hari setelah Tilem Kesanga, awal Sasih Kedasa, Nyepi tidak hanya merayakan peringatan tahun Saka, tetapi juga mengajarkan kesucian, meditasi, dan hubungan harmonis antara manusia dan surga.

Makna mendalam hari raya Nyepi tercermin dalam prinsip Catur Brata Penyepian, yaitu empat aturan suci yang menjadi pedoman umat Hindu dalam menjalani kehidupan selama ini. Dikutip dari situs Dinas Kebudayaan Pemerintah Buleng, berikut aturan yang harus dipatuhi saat perayaan Hari Raya Nyepi. Gulir ke bawah untuk melihat artikel selengkapnya.  1. Catatan Gen

Brata yang pertama adalah Amati Geni yang dilarang menyalakan api, listrik atau lampu pada hari ini. Ini bukan sekedar situs teknologi informasi, tapi simbol kebersihan dan upaya meredam amarah 2. Lihat pelelangannya

Brata kedua adalah Amati Lelanguan, yang mencegah perilaku berlebihan atau kesenangan berlebihan. Dalam meditasi ini, umat Hindu diajak untuk fokus menguji diri dan mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa. Lihat Lelungan

Amati Lelungan adalah adik ketiga, dia menyuruhnya untuk tidak bepergian dan ingin tinggal di rumah. Ini bukan sekedar keterbatasan fisik, tapi keinginan untuk mencari kedamaian dan keselarasan dengan diri sendiri 4. Perhatikan Tindakan

Brata terakhir, Amati Karya, menjadikan hari Nyepi saat umat Hindu dilarang beraktivitas atau bekerja selama 24 jam dari hatasabibin. kehidupan sehari-hari.

Dalam melaksanakan Catur Brata Penyepian, umat Hindu menciptakan suasana damai yang menyucikan Bhuana Alit (sifat manusia) dan Bhuana Agung (bumi). Keheningan ini membuka ruang untuk mengadopsi kebiasaan spiritual, memperbaiki kehidupan, dan menciptakan perdamaian.

Perayaan Hari Raya Nyepi di Bali meliputi serangkaian festival dan ritual seperti Melasti, Tawur Agung Kesanga, Pengerupukan, Nyepi, dan Ngembak Geni yang menunjukkan pentingnya menjaga keharmonisan antara manusia dan dunia.  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *