Mamah Dedeh Ungkap Alasan Anak Muda Sekarang Lebih Pilih Kerja Dibanding Menikah

VIVA Lifestyle – Beberapa tahun terakhir, keinginan menikah dengan orang dewasa yang tinggal di perkotaan semakin menurun. Bahkan banyak di antara mereka yang memilih fokus pada pekerjaan dan tak ingin menikah. Mereka yakin bahwa mereka lebih memilih pekerjaan daripada pernikahan. Karena mereka dapat memenuhi kebutuhannya.

Lalu apa yang dilakukan orang tua yang memiliki anak dengan pemikiran seperti itu? Bagaimana cara menasihati anak Anda untuk menikah? Paman Dede membicarakan hal ini. Bergerak lebih banyak, oke?

Mama Dedeh menjelaskan, anak-anak seperti itu menghadapi trauma terkait pernikahan. Anda bisa mendapatkan cedera ini dari lingkungan Anda.

“Dia mungkin pernah melihat keluarganya, temannya, saudaranya, tetangganya menikah berturut-turut, bertengkar. ‘Oh, lebih baik aku tidak punya pasangan’, dia juga berkata, ‘Oh, ada pasangan yang minta uang.’ dulu, jadi dia bilang kalau aku lagi bersenang-senang,” katanya ke kamu. Kamu punya uang sendiri, tidak butuh orang lain,” kata Mama Dedeh dalam video klip khotbah rohani. Dia bersama Irfan Hakeem.

Bahkan, Mama Dede mengatakan bahwa Allah sendiri yang menciptakan manusia berpasangan. Hal serupa juga tertulis dalam surat Al Isra ayat 72. 

Sedangkan Allah telah menetapkan bahwa manusia hendaknya berpasangan. Lihatlah surat Al Isra ayat 72, Allah berfirman: “Allah menciptakan pasangan-pasangan yang berbeda-beda,” maka yang disebut dengan perkawinan adalah Sunnah. Barangsiapa tidak mengikuti Sunnah-Ku, maka ia tidak termasuk umat-Ku,” kata Mama Dede.

Padahal anak-anak sudah menikmati pekerjaannya. Meski demikian, Mamah Dede mengatakan penting bagi orang tua untuk mengetahui anaknya akan menikah.

“Jadi terserah dia mau menikmatinya, tapi kalau dari awal dia tidak bilang ‘Saya tidak mau menikah’, harusnya ada yang mendidiknya bahwa itu tidak boleh,” ujarnya.

Di sisi lain, Mama Dede mengungkapkan ada kemungkinan lain yang membuat anak masa kini memilih untuk tidak menikah. Mulai dari trauma yang diakibatkan oleh orang yang dicintai, hingga menjadi tulang punggung sebuah keluarga. 

“Tapi ada sesuatu, mungkin ada yang menyakitinya, mungkin ayahnya sudah menelantarkannya, dia anak sulung, adik laki-lakinya bertanggung jawab sekolah, kuliah adiknya, nyawa ibunya. “Oh, andai saja aku punya istri. Aku harus menjaga ibuku dan menyekolahkan adikku,’ banyak orang yang berpikir, ‘Pergilah ke sana, semoga Tuhan memberkati kalian semua,’” kata Mama Dedeh. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *