Jakarta – Mandi merupakan kewajiban seorang muslim dalam Islam. Wajib mandi, membasuh diri, dan membersihkan diri dari kemalangan besar.
Arti utama yang disebutkan dalam Islam adalah setelah bersenggama, setelah haid atau setelah melahirkan bagi wanita, setelah mimpi basah, setelah masuk Islam dari keadaan yang tidak diketahui (keadaan sebelum masuk Islam), dan sebagainya.
Tata cara ritual mandi (mandi besar) adalah membasuh badan dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan air bersih, pastikan tidak ada bagian badan yang najis atau najis. Di sisi lain, penting bagi orang yang berpuasa untuk mandi.
Banyak umat Islam yang tidak mau tahu apakah sebaiknya makan sahur sebelum mandi atau sebaliknya. Penting untuk mengetahui waktu terjadinya penyelaman karena berkaitan dengan hukum puasa.
Oleh karena itu, setiap umat Islam hendaknya memperhatikan aturan puasa, termasuk perlunya mandi setelah sahur. Ustaz Abdul Somad pun pernah menjelaskan hal tersebut.
Guru yang akrab disapa UAS ini menjelaskan, meski mandi wajib menurut syariat, namun puasa sah sejak Nabi Muhammad SAW turun ke alam kepunahan. Diriwayatkan dari sebuah hadits Aisyah RA, istri Nabi Muhammad SAW.
“Aisyah (istri Nabi) mengatakan ada dua hal yang dilakukan setelah berhubungan intim. Nabi kita mandi dan ada kalanya berwudhu. Berwudhu, berwudhu itu seperti shalat. ,” dia berkata.
Lebih lanjut, guru asal Sumatera Utara ini menjelaskan, selain wudhu, yang paling utama adalah mandi wajib yang dilanjutkan dengan sahur. Beliau juga mengatakan bahwa seluruh ulama membenarkan bahwa puasa subuh masih ada kekuatan.
Guru Abdul Somad mengatakan, jika seseorang yang berpuasa Ramadhan bangun pada bulan Juni setelah subuh, maka diperbolehkan juga baginya untuk melanjutkan puasa setelah mandi wajib.
Jika tidak sempat mandi, karena sahur yang paling penting, selesaikan mandi setelah sahur, maka berbuka tetap sah.