Titik Kumpul – Sebagai agen pembangunan, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satu upaya yang dilakukan saham BMRI di kode perbankan adalah menghadirkan kembali inkubasi bisnis bagi pelaku UMKM melalui inisiatif Mandiri Digipreneur Hub (MDH).
Vice President Bank Mandiri Alexandra Askandar berharap MDH dapat membantu meningkatkan transformasi digital dan pengelolaan keuangan UMKM. Sejak putaran pertama pada tahun 2022 hingga saat ini, inisiatif MDH telah diikuti oleh lebih dari 600 pelaku UMKM di berbagai sektor seperti fashion, FnB, kerajinan tangan, jasa, dll.
Untuk bergabung dengan UMKM binaan Mandiri, UMKM harus memiliki aplikasi Livin’ by Mandiri dan Livin’ Merchant by Mandiri. Kedua aplikasi ini dimaksudkan untuk mendorong UMKM meningkatkan transaksi digital melalui penggunaan QRIS.
Peraih gelar MBA dari Boston University ini menyampaikan, MDH merupakan kontribusi nyata Bank Mandiri dalam mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Program inkubasi bisnis ini juga diharapkan dapat memperluas akses layanan keuangan (financial access) bagi masyarakat.
“Melalui MDH, Bank Mandiri ingin berperan dalam meningkatkan kewirausahaan digital UMKM, agar dapat berkembang secara efisien dan berkelanjutan. Selain itu, juga menjadi peluang untuk berkolaborasi, berbagi ide, dan melahirkan inovasi-inovasi baru.” Bapak Alexandra mengikuti Forum Human Capital Indonesia Kementerian BUMN sebagai Ketua Umum pada tahun 2021.
Ia menambahkan, MDH memberikan kesempatan bagi para pelaku UMKM untuk berjejaring dan berkolaborasi. Mandiri Digipreneur Hub juga memberikan dukungan akses pembiayaan dalam bentuk pembiayaan seperti kredit komersial (KUR), kredit mikro (KUM) dan lain-lain.
“Dengan memberikan KUR atau KUM, Bank Mandiri melalui MDH juga memberikan edukasi kepada UMKM bagaimana mengelola keuangannya sehingga bisa mendapatkan modal lebih untuk mengembangkan usahanya,” jelas perempuan tersebut. Ada praktik khusus dalam mengelola sektor perbankan perusahaan. dan kemudian a . Diangkat menjadi Chief Consultant Director Bank Mandiri.
Tak hanya itu, MDH juga memberikan pendampingan dalam pengurusan izin usaha. Hal ini dilakukan dalam kemitraan dengan INAmikro untuk menghasilkan ID bisnis gratis.
Untuk menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan, MDH juga membantu UMKM untuk mendapatkan sertifikasi lingkungan seperti ISO 14001. Tujuannya untuk menggugah konsumen agar memiliki kepercayaan terhadap produk atau jasa karena sadar lingkungan.
Pelatihan juga tersedia di bidang lain seperti pemasaran produk, pengemasan, perencanaan keuangan dan pengembangan bisnis.
Kegiatan inkubasi bisnis ini berjalan sukses. Salah satu mitra MDH, Ngopi Serius, menjadi peserta pada awal tahun 2023. Pelaku usaha kopi ini mendapatkan pelatihan hukum bisnis, pemasaran digital, pembuatan profil bisnis, dan penggunaan platform e-commerce.
Setelah bergabung, Ngopi Serius mencatatkan peningkatan laba karena peningkatan pesanan dari pelanggan umum dan kementerian, BUMN. Merek bisnis kopi ini juga sudah merambah pasar nasional dengan merek produk yang lebih besar.
Bapak Dadang Suryadi, Vice President Corporate Social Responsibility Center (CSR), Bapak Dadang Suryadi menambahkan bahwa MDH terbuka untuk membantu UMKM dimanapun, selama para pelaku usaha bersedia mengikuti fasilitas pelatihan tersebut. Kegiatan inkubasi bisnis ini dilakukan di sekitar Solo Raya (Solo, Boyolali, Sragen dan Wonogiri), khususnya Solo.
“Pada saat yang sama, Bank Mandiri melalui MDH telah bermitra dengan banyak lembaga pemerintah lainnya untuk melancarkan kegiatan.” Beberapa referensinya adalah Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Solo Technopark, dan komunitas UMKM di Solo. ,” jelas Dadang.
Ia mengatakan MDH merupakan salah satu inisiatif Bank Mandiri untuk menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan, baik secara sosial maupun lingkungan. Bank Mandiri berkomitmen untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi kelompok yang kurang mendapat layanan keuangan (underserved group), seperti masyarakat yang berada pada kelompok 3T (tertinggal, border dan ultra-peripheral) atau unbaked.
Komitmen ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan visi Bank Mandiri sebagai “Indonesia’s Sustainability Champion”. Inisiatif Mandiri Digipreneur Hub merupakan bagian dari implementasi kerangka Environmental, Social and Governance (ESG) Bank Mandiri, khususnya pada pilar keberlanjutan di luar perbankan.