Jakarta, VIVA – Menyusui merupakan kesempatan penting yang dapat mempengaruhi masa depan anak. Apalagi pada masa Golden, yaitu pada 1000 hari pertama setelah kelahiran anak, gizi termasuk ASI harus dipenuhi. Namun, ibu menyusui sering kali mengalami masalah dalam memberikan ASI kepada bayinya, mulai dari suplai ASI yang tidak mencukupi hingga aliran ASI yang buruk.
Hal ini dapat diatasi dengan pengobatan akupunktur, tujuannya bukan untuk meningkatkan produksi ASI dan proses sekresinya, melainkan untuk meningkatkan kualitas ASI. Scroll untuk selengkapnya, yuk!
Akupunktur umumnya aman untuk ibu menyusui dari segala usia. Faktanya, efek sampingnya minimal karena manfaatnya banyak.
“Efek sampingnya tidur lebih nyenyak, rileks, bahkan bisa tidur di rumah sakit. Ini adalah efek samping yang bagus. Efek sampingnya hampir minimal, terutama bagi ibu menyusui, karena titik pemasangannya sangat bagus dan bisa dilakukan oleh dokter profesional”, kata dokter spesialis medis Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), dr. Newanda Mochtar, Sp. Akp, di media online, Kamis 1 Agustus 2024.
Banyak orang membayangkan betapa mengerikannya jarum akupunktur yang ditusukkan ke dalam kulit. Padahal, cara pengobatan ini dipastikan hasilnya tidak sama pada setiap orang.
Setelah akupunktur, memar dan nyeri adalah hal yang normal. Hal ini tergantung pada sensitivitas kulit masing-masing orang dan daya tahan tubuhnya.
“Meskipun demikian, ada perasaan sakit dan biru. Tapi ini pribadi pribadi dan tergantung perasaan dan kondisi pembuluh darahnya. Apalagi tidak ada efek samping,” kata Dokter Newanda.
Selain itu, selama ini semakin banyak pasien yang datang ke dr. Newanda dengan membawa kabar baik, seperti jumlah ASI yang semakin banyak, proses sekresi berjalan dengan baik, dan pertumbuhan bayi karena kualitas ASI. ibu. itu menjadi lebih tebal dan isinya meningkat.
Selain meningkatkan produksi dan sekresi ASI, akupunktur untuk ibu menyusui dapat mengatasi masalah kesehatan lainnya seperti mengurangi stres hingga mencapai berat badan terbaik.
“Manfaat akupuntur selain untuk produksi, sekresi, stres dan tidur nyenyak, juga menurunkan berat badan ibu tanpa mempengaruhi status gizi atau gizi ASI, namun semakin gemuk,” tutupnya .
