Jakarta, Titik Kumpul – Inovasi atau ide-ide baru kerap diumumkan sebagai salah satu nilai jual atau nilai jual kepada masyarakat dan investor karena diklaim mampu mengubah dunia.
Dalam konteks bisnis, inovasi adalah kemampuan merancang, mengembangkan, menyampaikan, dan mengukur efektivitas produk, layanan, proses, dan model bisnis baru bagi pelanggan.
Tentu saja inovasi dalam konteks ini adalah produk yang dijual oleh pelaku usaha, karena inovasi merupakan produk unggulan yang ditawarkan oleh pelaku usaha, bukan milik pesaing.
Inovasi menjadi motto Wahana Ottomitra Multiartha untuk memberikan kemudahan kepada pengguna dan calon pengguna.
“Kami akan terus meningkatkan produktivitas, efisiensi dan efektivitas operasional dengan memberikan layanan yang semakin unggul serta terus berinovasi untuk memberikan kemudahan kepada pengguna dan calon pengguna,” ujar Jaja Surianto Sutandar, Chairman Wahana Ottomitra Multiartha.
Ia juga mengakui bahwa meskipun tantangan perekonomian global masih ada, perusahaan multifinansial ini masih mampu mempertahankan hasil keuangan yang kuat.
“Kami terus berupaya memanfaatkan peluang bisnis yang ada dengan tetap memperhatikan risiko,” tegasnya.
Jaja mengatakan, pihaknya melihat pertumbuhan positif pada kuartal II 2024 dengan meraih laba bersih Rp 97,3 miliar atau meningkat 10,42 persen year-on-year.
Total aset hingga Juni 2024 tercatat sebesar Rp6,9 triliun atau meningkat 1,72 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, perusahaan multifinance yang dikenal dengan WOM Finance juga mampu menjaga rasio keuangan yang baik dan terus mengoptimalkan biaya operasional secara efektif.
Total modal WOM Finance per Juni 2024 sebesar Rp1,7 triliun atau meningkat 11,81 persen year-on-year.
WOM Finance juga berhasil mencatatkan return on assets (ROA) sebesar 4,01 persen dengan return on equity (ROE) sebesar 11,34 persen.
Sedangkan non-performing finance (NPF)-gross tetap berada di angka 2,44 persen seiring dengan pertumbuhan bisnis perseroan.