Mengingat selisih poin yang sangat besar dengan Jorge Martin dan Francesco Bagnaia serta performa kedua pebalap tersebut, Titik Kumpul – mengetahui bahwa Marc Marquez tidak akan mampu menjadi juara dunia di MotoGP 2024.
Marc Marquez kembali bersinar musim ini. Setelah bergabung dengan Gresini Racing, tiba-tiba mengendarai Ducati Desmosedici GP23, perkembangannya sangat pesat, jauh lebih baik dari Repsol Honda.
Memang tak butuh waktu lama hingga pabrikan Ducati memutuskan mengadopsi Marc Marquez. Hanya butuh 7 seri untuk meyakinkan produser asal Italia itu agar mengambil MM93 untuk dua musim berikutnya.
Kebangkitan anak alien tersebut seolah menambah daya tarik perlombaan antar raja, dan setiap kali perlombaan diadakan dapat menarik perhatian dengan melewati pelari lain meskipun dimulai dari belakang.
Bahkan duelnya dengan Pecco Bagnaia pun tak kalah menarik berkali-kali. Termasuk Marquez yang melewati Jorge Martin dan yang disebut Bastianini saat sesi balapan atau sprint race.
Meski motor yang digunakan adalah versi lama atau motor balap Pramac lawas dan Ducati Lenovo tahun lalu, ia mampu membalap dan mengalahkannya dengan jam terbangnya serta kemampuan bak dewa yang dimiliki juara dunia 8 kali itu.
Kakak dari Alex Marquez itu mencetak 166 poin dalam 9 balapan musim ini, berkat 4 podium di MotoGP Spanyol, Prancis, Catalonia, dan akhirnya finis kedua di Jerman meski start di posisi ke-13.
Sedangkan podium pada sesi sprint race sebanyak 5 kali. Meski berada di peringkat 3 klasemen, sang alien pesimis mampu menjaga gap 56 poin dari Bagnia dan 46 poin dari Martin.
Artinya di sisa balapan musim ini, agar bisa otomatis memimpin klasemen, Marc setidaknya harus meraih dua peringkat pertama balapan dan dua peringkat pertama sprint race, tentunya masih ada harapan.
Dikutip Motosan.es pada Jumat 12 Juli 2024, ia berkata, “Saya belum mencapai level ini, artinya saya mendekati level itu, tapi kita harus melihat kenyataannya.”
Kenyataannya, menurut dia, jika Anda berpikir untuk mencetak poin minggu demi minggu dalam perlombaan atau sprint race, dan jika performa Bagnaia dan Martin terus meningkat, bagaimana Anda bersaing?
“Tetapi selalu ada dua pembalap, bukan hanya satu. Selalu ada dua pembalap yang lebih cepat di depan kita,” ucapnya.