NTT, Titik Kumpul – Di tengah tantangan sosial yang kompleks, Mariana Unita Hendriyani Opat atau yang akrab disapa Tata, muncul sebagai sosok inspiratif di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dengan penuh semangat, ia merintis pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi bagi anak-anak dan remaja di wilayah terbatas ini.
Meski Tata tidak memiliki latar belakang formal di bidang kesehatan atau pendidikan, semangatnya dalam memperjuangkan hak kesehatan seksual dan reproduksi tidak diragukan lagi.
Tak hanya usahanya yang mendapat apresiasi dari masyarakat, ia juga mendapat penghargaan bergengsi Satu Indonesia Award dari Astra Indonesia. Penghargaan ini merupakan simbol pengakuan atas kontribusi NTT dalam menyelesaikan permasalahan penting yang dihadapi remaja.
Sebagai pendiri Ikatan Remaja Tata Tengara, ia menemukan bahwa sebagian besar dari 500 remaja yang disurvei tidak mendapatkan informasi yang memadai tentang pendidikan seksualitas. Keadaan ini diperparah dengan semakin meningkatnya kejadian pelecehan seksual dan kehamilan pranikah di kalangan remaja.
Menyikapi kenyataan pahit ini, Tata mengatakan banyak anak yang dikeluarkan dari sekolah karena hamil di luar nikah, sementara orang tua tidak mampu melawan stigma sosial karena tidak mengetahui hak dan kebutuhan remajanya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Tata meluncurkan program inovatif bernama Bacitata Kespro. Nama “Bakarita” berasal dari bahasa Melayu Kupang yang berarti “bercerita”.
Program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi melalui metode pembelajaran kreatif seperti bercerita, permainan kognitif, dan materi pendidikan. Melalui pendekatan interaktif, Baccarita Kespro berfokus pada generasi muda yang terpinggirkan dan kurang terlayani.
Sejauh ini, Bakarita Kespro telah menjangkau lebih dari 2.000 remaja di 43 komunitas di NTT, antara lain Kota Kupang, Desa Oesao di Provinsi Kupang, Desa Neke di Provinsi Timor Tengah Selatan, dan Pulau Kera di Provinsi Sumba Timur. Program ini bekerja sama dengan berbagai organisasi seperti BKKBN, Komite AIDS, dan Perempuan Indonesia untuk memperluas akses terhadap pendidikan kesehatan seksual.
Tata melalui dedikasi dan kerja kerasnya tidak hanya menyebarkan ilmu, namun juga menciptakan ruang aman bagi generasi muda untuk berbagi cerita dan menghadapi tantangan yang mereka hadapi.
Dengan adanya Bacitata Kespro, ia berharap dapat mengurangi stigma dan meningkatkan kesadaran akan kesehatan seksual dan reproduksi di kalangan generasi muda di NTT. Langkah ini merupakan harapan baru untuk masa depan yang lebih baik bagi remaja di wilayah yang sering terabaikan ini.
Mariana “Tata” Opat, melalui tekad dan kerja kerasnya, terus berjuang untuk memastikan bahwa setiap remaja di NTT berhak mendapatkan pendidikan yang mereka butuhkan agar percaya diri dan mendapat informasi yang baik dalam hidup.