JAKARTA, WIWA – Kasus dugaan endorsement Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kesang Bangarp belakangan memanas dan terus menjadi sorotan. Dia diduga mendapat tip untuk naik jet pribadi untuk melakukan perjalanan ke AS. Namun kasus tersebut akhirnya diungkap Kesang pada 18 Oktober 2024 dalam podcast Front Door karya GK Besar di channel YouTube miliknya Kesang Pangarep.
Dalam podcast tersebut, Kesung mengungkapkan dirinya menjalani somasi terkait kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia menegaskan: Jika tindakan ini dirasa memuaskan, saya siap mengambil tindakan hukum yang diperlukan.
“Kami tunggu keputusan KPK. Kalau memuaskan, bayarkan ke pemerintah,” jelasnya. Kaesong pun menegaskan bahwa dirinya sedang “numpang” atau menumpang bersama temannya yang memiliki jet pribadi. Faktanya, temannya ikut serta dalam perjalanan Amerika dan membuktikan bahwa perjalanan tersebut tidak mencurigakan.
Mengekspresikan ketidaksetujuannya dengan persepsi umum bahwa ini adalah kegiatan yang memuaskan, Kaicheng menekankan: Bagaimana Anda memberi tahu penumpang mobil bahwa ini memuaskan?
Tak hanya menyedot perhatian publik, kasus tersebut juga berdampak pada kehidupan pribadi Kesang dan istrinya, Erina Gundono. Sebagai calon pengantin presiden, nampaknya setiap langkah yang diambil Irina tak jauh dari perhatian netizen. Sayangnya, kritik warganet tak hanya tertuju pada Kaesong dan Erina saja, melainkan juga pada calon buah hati mereka yang saat itu sedang dalam kandungan.
“Kalau Erina, saya tidak khawatir, itu risiko. Dia (Erina) harusnya siap karena suaminya terjun ke dunia politik,” tegas Kesung. Ia menyadari kariernya di dunia politik saat ini memiliki risiko yang besar, termasuk kritik dari masyarakat.
Namun, saat mulai menghina calon anak mereka, Kesung keberatan. Dia menitikkan air mata dan menyesali kritik yang dia anggap tidak bermoral: “Tetapi (saya) tidak bisa mentolerir (mempermalukan) anak saya.” Di tengah iklim politik Indonesia yang memanas, kasus ini bermula dari sebuah postingan yang diunggah Erina ke akun media sosialnya, yang dianggapnya “tuli nada” atau tidak peka terhadap situasi saat ini. Masyarakat menilai sikapnya menunjukkan ketidakpedulian terhadap keadaan bangsa, apalagi mengingat posisinya sebagai menantu Presiden RI.
Meski kasus ini sempat membuat heboh media sosial dan dunia politik Indonesia, pernyataan Kesang merupakan upaya meredam rumor tersebut. Opini publik kini menunggu hasil akhir dari keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi yang memperjelas status dugaan persetujuan tersebut.