Masyarakat Diminta Waspadai Mpox, Eks Menkes RI Sebut Pandemi Hanya Kebohongan

Jakarta VIVA – Cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) merupakan masalah kesehatan global yang patut diwaspadai masyarakat Indonesia. WHO telah menetapkan penyakit Mpox sebagai darurat kesehatan global yang berlaku mulai 14 Agustus 2024.

Di Indonesia Sebanyak 88 kasus terdeteksi antara tahun 2022 hingga 2024, menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Namun penyakit menular ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 1950-an dan gejala awalnya sangat mirip dengan cacar monyet. Scroll terus untuk melihat artikel selengkapnya di bawah ini.

Penyakit ini menjadi lebih umum di Afrika dalam beberapa tahun terakhir. menyebabkan semua negara di dunia harus lebih berhati-hati

“Empox itu sudah ada sejak lama cacar air, kok. Sudah ada sejak tahun 1955. Mulai tahun 2022, Mpox akan menyebar di Afrika. Penularannya lewat hubungan homoseksual, sehingga sulit menularkan virusnya,” kata Siti Fadilah Supari, mantan pasien cacar air. Menteri Kesehatan Republik Indonesia.Berdasarkan video YouTube Kasi Solusi, Kamis 12 September 2024.

Masih banyak hal tentang Mpox yang dirahasiakan oleh para elite global.

Menurut Siti Fadilah, sebenarnya ada faksi di dalam WHO yang ingin menjadikan Mpox menjadi pandemi global baru seperti COVID-19.

Namun rencana ini ditolak dan dihadang oleh para ahli karena penyebaran penyakit atau keadaan darurat tersebut tidak memenuhi syarat untuk disebut sebagai pandemi global.

Siti Fadilah mengatakan, kepentingan banyak pihak tentu akan diuntungkan jika Mpox bisa menjadi wabah baru di Tanah Air.

Tentu saja ini soal uang, misalnya penghasilan mereka dari penjualan vaksin atau obat-obatan di seluruh dunia.

Hasilnya uang. Mereka pasti akan memberikan anggaran untuk penyakit baru ini, kata Siti Fadilah.

Mantan Menteri Kesehatan RI yang juga menjadi pembicara. Hal ini menekankan keterlibatan elit global yang sengaja menciptakan pandemi global.

Contohnya adalah pandemi covid-19. yang menarik perhatian dunia pada tahun 2020

Dikatakannya, belum ada bukti konkrit yang bisa memastikan penularan virus covid dari kelelawar ke manusia. Hal ini karena banyak negara yang saling menyalahkan siapa yang pertama kali menyebabkan virus ini.

“Padahal wabah kemarin bukan pandemi, karena kalau pandemi pasti ada mutasi virus dari hewan ke manusia. Untuk penyakit covid-19 dari kelelawar ke manusia belum ditemukan, ujarnya. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *